Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan lesunya sektor ekonomi tak menjadi indikator tunggal rencana perombakan menteri Kabinet Kerja. Hal itu dikarenakan laju sektor ekonomi negeri yang dapat dipengaruhi berbagai hal, di luar pemerintahan.
"Sektor ini kan tak hanya datang dari pemerintah, namun banyak bergantung masalah di luar seperti komoditi turun, mineral turun, perlambatan ekonomi dunia,"
kata Kalla di kantornya, Jakarta, Senin (4/5).
Tak hanya itu, Kalla juga sempat mengungkapkan, perombakan Kabinet Kerja nantinya akan dilakukan di pos-pos kementerian yang dinilai memperlambat program-program kerja Jokowi-JK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi rencana reshuffle kabinet, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil tampak enggan memberikan komentar soal sektornya yang dianggap gagal.
Sofyan menilai, wacana perombakan kabinet adalah sepenuhnya hak prerogatif Jokowi.
Belakangan, wacana perombakan kabinet kian kuat mencuat ke permukaan, setelah beberapa survey memberikan penilaian soal popularitas Jokowi-JK yang kian menurun.
Penurunan itupun disebut-sebut muncul akibat ketidakpuasan masyarakat akan program-program pemerintah yang dianggap tak mencapai target.
Tidak adanya peningkatan signifikan pada Pertumbuhan Ekonomi (PE), yang menyebabkan lesunya sektor ekonomi disebut sebagai salah satu faktor rencana reshuffle dihembuskan.
PE dinilai cenderung stagnan di kisaran 5 persen, padahal target Jokowi-JK mencapai PE hingga 8 persen.
Selain itu, komunikasi yang tidak terjalin dengan baik antara Jokowi dan menterinya juga dinilai sebagai salah satu faktor lesunya sektor ekonomi.
Beberapa kegagalan komunikasi yang terjadi dalam sektor tersebut seperti tidak diperolehnya laporan harga beras di pasaran, hingga luputnya perhatian Jokowi saat menandatangani Perpres soal penambahan uang muka mobil pejabat.
"Harus dibentuk sistem komunikasi baru yang lebih intensif antara Jokowi dan menterinya. Teknisnya akan dibahas berdua (Jokowi dan JK)," ujar Ketua Tim
Ahli Ekonomi Wapres, Sofyan Wanandi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh CNN Indonesia, perombakan menteri akan dilakukan dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan. Besar kemungkinan, pengumuman pergeseran akan digelar setelah perayaan dan libur Hari Raya Idul Fitri. "Ya, tentu dalam waktu dekat (rombak menteri)," kata JK.
(meg)