Jakarta, CNN Indonesia -- Anggaran promotif preventif Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan naik 100 persen. Bila pada tahun 2014 dianggarkan Rp 206 miliar, pada tahun ini meningkat menjadi Rp 406 miliar.
Salah satu program yang ditambahkan untuk pelayanan promotif preventif adalah pemberian vaksin human papilloma virus (HPV) untuk mencegah kanker serviks. Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Fajri Adinur menyatakan pihaknya akan memulai uji coba pemberian vaksin HPV di beberapa tempat terpilih.
"Kami nantinya akan memilih daerah tertentu di Indonesia yang prevalensi kasus kanker serviksnya tinggi. Kami akan menghitung berapa dana yang dibutuhkan bila program ini dilaksanakan untuk seluruh daerah di Indonesia," kata Fajri saat ditemui di kantor BPJS Kesehatan Pusat, Cempaka Putih, Jakarta, Selasa (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan pihaknya telah memberikan laporan kepada kementerian kesehatan mengenai daerah mana saja yang layak dijadikan percontohan. Nantinya data tersebut akan dicocokkan dengan data yang dimiliki kemenkes.
Lebih lanjut, Fajri mengatakan kemenkes yang nantinya akan memimpin program ini. "Sementara BPJS Kesehatan akan berperan sebagai 'pemancing' agar pemerintah daerah juga bisa aktif laksanakan langkah promotif preventif kesehatan," ujarnya.
Diharapkan nantinya ada kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. "Nanti akan dipilih beberapa daerah tertentu yang akan layak dijadikan daerah uji coba. Lalu, nanti mereka akan dilatih untuk memberikan vaksin HPV," katanya.
(utd)