Bertemu Ketua DPRD DKI Jakarta, Djan Faridz Tak Bahas UPS

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Rabu, 06 Mei 2015 18:59 WIB
Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta itu malah menitipkan pesan agar DPRD membicarakan soal pendidikan, perumahan dan pasar kepada Ahok.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz. (CNNIndonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz tadi siang (6/5) secara tiba-tiba bertandang ke DPRD DKI Jakarta menemui Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi. 
Kedatangan Djan Faridz ini tidak ada dalam jadwal DPRD sebelumnya. Sejak dilantik menjadi ketua umum PPP, ini adalah kunjungan pertama Djan ke DPRD DKI Jakarta.

Kedatangan Djan ini di tengah gencarnya sorotan kasus dugaan korupsi uninterruptible power supply (UPS) pada APBD DKI Jakarta 2014 yang ikut menyeret Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana yang juga wakil ketua DPRD DKI Jakarta.

Prasetyo  mengatakan bahwa dirinya dan Djan Faridz sama sekali tidak membicarakan kasus mark up pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dalam APBD 2014 saat mereka bertemu. "Oh tidak, bukan konteks itu. Sumpah, bukan (membicarakan kasus UPS)," ujar Prasetyo. (Baca juga: Soal Perkara UPS, Lulung Diminta Berani Buka-bukaan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prasetyo mengaku, kedatangan Djan menemui dirinya, karena mantan Menteri Perumahan Rakyat era Presiden ini menitipkan beberapa pesan penting buat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Djan Faridz sebut Prasetyo, memberi pesan agar DPRD DKI Jakarta segera membicarakan beberapa masalah terkait pendidikan, perumahan, dan pasar di ibu kota kepada Ahok. 

"Dia (Djan Faridz) kasih masukan, tolong dewan bicara ke pak gubernur mengenai masalah pendidikan, dan masalah rumah buat masyarakat," ujar Prasetyo. (Baca juga: Curhat Soal Perkara UPS, Taufik: Lulung Bilang Aman)

Politisi PDIP itu menuturkan, saat Presiden Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Djan Faridz sempat bertemu dengannya untuk membicarakan permasalahan pasar dan perumahan kala itu. Pesan yang disampaikan Djan Faridz pun dipandang Prasetyo sebagai upaya lanjutan dari pertemuannya dengan Joko Widodo beberapa tahun lalu.

"Pada saat menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz sempat komunikasi dengan Pak Jokowi agar membuat pasar tradisional, tingkat bawahnya pasarnya modern, atasnya rusunawa," ujar Prasetyo.

Sebelumnya, Djan Faridz mengaku bahwa ia hanya menemui Prasetyo untuk mengambil bakwan jagung yang telah ia pesan sebelumnya. "Saya mengambil pesanan (bakwan jagung) ini. Ini bakwan jagung paling enak. Tadi saya hubungi Pak Prasetyo minta disediakan, ya saya ambil," ujar Djan Faridz sambil menunjukkan bungkusan berisi bakwan jagung di Gedung DPRD DKI. (Baca juga: Cerita Seputar Pemeriksaan 11 Jam Lulung di Bareskrim).

Lulung sudah dua kali diperiksa Mabes Polri dalam perkara ini. Karena pemeriksaan ini, Lulung menyebut  ketua umum partainya - Djan Faridz - telah memberi pesan agar dirinya mulai membatasi diri untuk memberikan komentar kepada media massa selama proses pemeriksaan sebagai saksi kasus UPS.

Lulung meminta agar media massa dapat bersikap kooperatif dalam memberitakan berbagai perkembangan terkait penyelidikan kasus UPS pada APBD 2014 secara berimbang.

"saya akan kooperatif (dengan kepolisian), dan saya minta pemberitaannya media juga yang kooperatif. Ketua umum (PPP) sudah bilang agar saya membatasi komentar ke media karena ada media yang beritanya pesan-pesanan," kata Lulung.

BACA FOKUS: Ini Soal Lulung dan Perkara UPS
(hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER