Peneliti: Polri Harus Reformasi di Bawah Pengawasan TNI

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Kamis, 14 Mei 2015 23:19 WIB
Peneliti PARA Syndicate mengatakan, pengawasan Polri di bawah Presiden tidak efektif lantaran Presiden tak punya cukup waktu untuk mengawasi.
Gedung Mabes
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti dari PARA Syndicate Benny Susetyo menyatakan, sudah saatnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan reformasi di bawah pengawasan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal ini perlu dilakukan lantaran Benny tidak yakin Polri dapat mereformasi institusinya tanpa pengawasan dari lembaga lain.

"Kalau kepolisian sendirian melakukan reformasi, akan sulit berhasil. Makanya harus diawasi oleh TNI," kata Benny di Gedung Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Salemba, Jakarta, kemarin.

Benny berpendapat, reformasi kepolisian menjadi penting karena marak kriminalisasi terhadap pegiat antikorupsi yang terjadi sekarang. Reformasi harus dimulai dari level pendidikan kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Polisi harus dididik sejak awal untuk bersikap transparan, berintegrasi tinggi, humanis, dan mengedepankan dialog serta komunikasi dengan masyarakat. Bukannya malah melakukan kriminalisasi," tutur Benny.

Benny juga menyarankan kepolisian sebaiknya berada di bawah Kementerian Dalam Negeri. Dengan posisi tersebut, Polri dinilai dapat lebih terkontrol dan tidak sewenang-wenang.

"Selama ini di bawah presiden, kenyataannya dia tidak mampu mengawasi dengan efektif. Dan tidak punya waktu juga," katanya.

Meski begitu, Benny mengatakan, perlu batasan yang jelas dalam melakukan pengawasan terhadap kepolisian. "Jadi, meskipun menterinya berasal dari latar belakang politikus, ia tidak akan bisa menyetir polisi," katanya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER