Jakarta, CNN Indonesia -- Terdapat tujuh alasan yang menjadi dasar dilakukannya penurunan jabatan atau demosi terhadap 57 pejabat eselon III dan IV oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah Agus Suradika, pengunduran diri yang diajukan oleh beberapa pejabat eselon III dan IV menjadi salah satu sebab dilakukannya demosi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Senin (18/5) pagi.
Selain alasan tersebut, sakit yang diderita beberapa pejabat juga menjadi alasan penurunan jabatan dilakukan. Kemudian, Ahok dan tim BKD juga melakukan demosi terhadap pejabat yang dilaporkan memiliki masalah moral karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga sesuai laporan dari pasangan hidupnya masing-masing. (Baca juga:
Ahok Turunkan Pangkat 57 Pejabat Ibu Kota)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasan (demosi) pertama, begitu mereka ingin mundur (dari jabatannya ) maka kita ganti. Kedua, karena sakit yang dengan itu mereka tidak bisa melaksanakan tugasnya. Alasan ketiga berkaitan moral, misal pejabat yang melakukan KDRT atau istrinya protes," ujar Agus ketika ditemui di Balai Kota DKI Jakarta.
Agus mengatakan, penurunan jabatan yang dilakukan juga telah melalui proses pemeriksaan oleh Badan Inspektorat DKI Jakarta sebelumnya.
Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan adanya dugaan permainan uang yang dilakukan oleh beberapa pejabat eselon III dan IV selama ini. Temuan inspektorat tersebut juga menjadi dasar dilakukannya demosi yang menjerat puluhan pejabat Pemprov DKI Jakarta.
"Demosi ini tentu sudah melalui pemeriksaan inspektorat. Mereka yang bermain-main dengan uang, misalnya sogok, memungut upeti, terlibat penyuapan (didemosi). Kemudian, pejabat yang tidak disiplin dan tidak hadir lama juga," kata Agus membeberkan.
Alasan terakhir yang dimiliki BKD dan Ahok sebelum melakukan demosi adalah penilaian berdasarkan keaktifan pejabat terkait dalam aktivitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mereka naungi selama ini. Mereka yang jarang hadir dalam kegiatan rutin SKPD-nya masing-masing turut terkena demosi pada pagi hari tadi.
(Baca juga: Ahok Tanggapi Kritik Eks Kepala SMAN 3 dengan Nada Tinggi)Berdasarkan penelusuran CNN Indonesia, 57 pejabat eselon III yang didemosi berasal dari 10 SKPD yang berbeda-beda. Dinas Pelayanan Pajak menjadi penyumbang terbesar pejabat yang didemosi dengan jumlah 3 pegawai.
Selain itu terdapat masing-masing 2 pejabat eselon III dari Bappeda, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, dan Dinas Penataan Kota yang terkena demosi. BKD, BPLHD, Dinas Kependudukan, Dinas Pendidikan, Dinas Perumahan dan Gedung, dan Dinas Perhubungan dan Transportasi masing-masing menyumbangkan satu pejabat untuk di-demosi.
Berbeda dari eselon III, 41 pejabat eselon IV yang diturunkan jabatannya berasal dari 19 SKPD di DKI Jakarta.
Dinas Penataan Kota menyumbang 8 pejabat eselon IV untuk didemosi pada bulan ini. Kota Administrasi Jakarta Timur menjadi wilayah kota terbesar yang menyumbangkan pejabatnya untuk diturunkan, dengan total 7 orang terkena demosi.
Kemudian, Badan Perpustakaan dan Arsip, Dinas Pendidikan, dan Dinas Bina Marga masing-masing menyumbangkan tiga pejabatnya untuk didemosi oleh Ahok. Dinas Tata Air, Kominfomas, dan Kebersihan kehilangan masing-masing dua pejabat eselon IV-nya akibat demosi yang dilakukan.
Terakhir, 11 eselon IV yang didemosi masing-masing disumbangkan oleh Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, Dinas Olahraga dan Pemuda, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Energi, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, serta kota administrasi jakarta pusat, utara, barat, selatan, dan kepulauan seribu.
(obs/sip)