Jakarta, CNN Indonesia -- Protes keras terus dilancarkan oleh elite Partai Demokrat terhadap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said. Tak cukup hanya tuntutan klarifikasi atas tudingan Sudirman soal mandeknya pembubaran Petral pada pemerintahan periode lalu. Demokrat juga mendorong Presiden Joko Widodo agar mencopot Sudirman. Bagi Demokrat Sudirman adalah noda dalam pemerintahan Jokowi.
“Presiden Jokowi harusnya mengganti Sudirman,
reshuffle, atau Sudirman harus mengundurkan diri sebagai menteri. Itu menjadi noda hitam dalam pemerintahan Pak Jokowi,” kata politikus Partai Denokrat Max Sopacua kepada CNN Indonesia, Rabu (20/5).
Max menyatakan, tuduhan Sudirman tersebut menunjukkan sebagai bentuk ketidakmampuan dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri. “Itu namanya melempar tanggung jawab ke pemerintahan sebelumnya,” ujar Max sangat menyesalkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Max menegaskan bahwa pernyataanyang disampaikan Sudirman tersebut tidak pernah terjadi pada pemerintahan sebelum-sebelumnya. “Saya sebagai demisioner Wakil Ketua Umum Demokrat memperhatikan, SBY ke Mega, Mega ke Gus Dur, tidak ada yang seperti itu,” tuturnya.
Dia mengkhawatirkan jika Presiden Jokowi tidak mencopot Sudirman maka bakal berdampak buruk bagi jalannya Kabinet Kerja pemerintahan yang sekarang. “Bisa merugikan Presiden juga,” kata Max.
Bagi Max tak cukup Sudirman hanya melakukan klarifikasi meskipun penjelasan yang sangat lengkap atas tuduhan tersebut tetap perlu dilakukan. “Harusnya mundur, harus bertanggung jawab,” ujar Max menegaskan kembali. (Baca:
Sudirman Said: Pemerintah Tahu Kondisi Migas di Masa Lalu)
Desakan agar Sudirman segera melakukan klarifikasi disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan. “Kami minta Sudirman untuk segera klarifikasi masalah ini,” kata Ramadhan kepada CNN Indonesia, Rabu (20/5). “Sampai sekarang ini, pagi ini, detik ini belum ada klarifikasi,” ujarnya.
Partai Demokrat sangat tidak terima ketua umum partainya, Susilo Bambang Yudhoyono dituding oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said sebagai penyebab mandeknya proses pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) di masa kepemimpinan SBY sebagai Presiden RI.
SBY pribadi melalui akun twitter resminya, Senin (18/5), menyatakan, ”Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. Sudirman Said, melalui pemberitaan, mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di meja SBY.”
(obs)