Jakarta, CNN Indonesia -- Bacharuddin Jusuf Habibie tak menyimpan sakit hati kepada Presiden kedua RI, Soeharto, meski Soeharto tak mau menemuinya. Ketegangan antara Soeharto dan Habibie meruncing menjelang jatuhnya Soeharto, 21 Mei 1998. Saat itu Habibie menjabat sebagai Wakil Presiden RI mendampingi Soeharto.
“Saya tetap dan selalu hormat pada Pak Harto,” kata Habibie dalam wawancara dengan CNN Indonesia di kediamannya, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Habibie tak memungkiri ia ditolak menemui sang Jenderal Besar, termasuk saat hendak menjenguk Soeharto yang sakit parah di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Januari 2008. Padahal ketika itu Habibie dan istrinya, Ainun, datang langsung dari Jerman khusus untuk menemui Soeharto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saat itu saya dan Bu Ainun juga dalam kondisi kurang sehat. Tapi kami terbang dari Jerman untuk menengok Pak Harto yang sakit. Begitu sampai RSPP, kami tak diizinkan menemui beliau. Kami tak tahu kenapa,” kata Habibie.
Nada kecewa tak ayal terdengar saat Habibie bercerita. Menurutnya, begitu pesawat yang ia tumpangi dari Jerman mendarat di Jakarta, ia langsung bergegas menuju RSPP. Habibie dan Ainun bahkan tak mampir lebih dulu ke rumah mereka.
Apa daya, mereka ditolak masuk ke kamar Soeharto setibanya di RSPP. “Saya sudah mencoba bertemu Pak Harto. Tapi karena tidak bisa, ya sudah, saya dan Bu Ainun langsung kembali ke bandara,” kata Habibie dengan nada datar menyisakan getir.
Habibie mengatakan ia sungguh-sungguh balik lagi ke bandara, naik pesawat, lalu terbang kembali ke Jerman. Sebab satu-satunya tujuan dia ke Indonesia ialah bertemu Soeharto, dan itu tak berhasil.
Simak selengkapnya FOKUS:
Mengingat Kembali ReformasiApapun yang terjadi, Habibie menegaskan tetap menghormati dan sayang kepada Soeharto. Hubungannya dengan keluarga Cendana pun, menurut Habibie, tetap baik sampai saat ini.
Penolakan Soeharto untuk bertemu Habibie juga terjadi menjelang kejatuhannya, saat Habibie mengantarkan surat pengunduran diri 14 menteri ke kediaman Soeharto di Cendana, 20 Mei 2008. (Baca kisah
Soeharto Sampai Mati Tak Mau Bertemu Habibie)
(agk)