Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat kembali menegaskan tuntutannya terhadap Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said atas pernyataanya yang menuding pemberantasan mafia migas selalu berhenti di meja Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami secara resmi menyayangkan secara mendalam. Pernyataan Pak Said itu tidak benar dan telah dibantah sepenuhnya oleh Pak SBY," kata politikus Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla dalam konferensi pers yang digelar di Epicentrum Walk, Jakarta, Sabtu (23/5).
Menurut Ulil, Said sampai saat ini terkesan menghindar dari kontroversi yang dibuatnya sendiri. Hal itu dianggap sebagai bentuk lempar batu sembunyi tangan yang tidak bertanggung jawab.
(Lihat Juga: Sudirman Said: Belum Ada Terobosan Perbaikan di Sektor Migas)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Said jelas blunder. Kalau dia benar ingin mempertahankan substansi dari pernyataannya, sebaiknya berikan klarifikasi kepada publik," kata Ulil, yang juga mewakili lembaga swadaya masyarakat Jaringan Nusantara.
Ulil menilai pernyataan Said kontroversial lantaran tidak sejalan dengan sikap Presiden Joko Widodo yang saat ini tengah berupaya keras merangkul banyak kelompok untuk mendukung pemerintahannya. Said pun dianggap melakukan langkah politik terselubung untuk menyerang dan menyalahkan rezim sebelumnya.
(Lihat Juga: SBY 'Difitnah', Demokrat Ingatkan Jokowi Menang Tipis di 2014)
"Jadi sebelum Said memicu blunder dengan menambah musuh politik Jokowi, sebaiknya dia meminta maaf," kata Ulil.
Pernyataan Surdirman Said atas kinerja Presiden SBY juga dikecam keras oleh Mantan Presiden Republik Indonesia SBY.
SBY menyatakan tudingan yang disebutkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan mantan Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri terkait mandeknya pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) pada masa kepemimpinannya adalah tidak benar.
“Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. Sudirman Said, melalui pemberitaan, mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di meja SBY,” ujar SBY seperti dikutip dari akun twitter resminya, Senin (18/5).
(Lihat Juga: Disebut Hambat Pembubaran Petral, SBY Merasa Difitnah)SBY menyatakan dirinya berharap Menteri ESDM melakukan klarifikasi dengan apa yang dimaksud, karena dia merasa ingin penyimpangan apapun diberantas. Dia menyatakan bahkan membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, yang hakikatnya memberantas kejahatan dan penyimpangan apapun.
“Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius. Saya tertib dalam manajemen pemerintahan. Isu serius seperti mafia migas, pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya,” tegas SBY.
(utd)