Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengungkapkan, pihaknya telah memadukan data hasil uji laboratorium beras plastik yang dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Laboratorium Sucofindo.
Dari paduan data tersebut, ia menyebutkan bahwa terdapat temuan campuran kimia yang terkandung dalam beras plastik.
"Memang ada campuran kimia yang berkaitan dengan beras itu ya. Tapi kami lebih pastinya harus melihat secara keseluruhan untuk melakukan penyitaan-penyitaan," ujar Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, di Jakarta Pusat, Sabtu (23/5).
(Baca Juga: BPOM: Kasus Beras Plastik Belum Ditemukan di Negara Lain)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buwas menyampaikan data hasil temuan uji laboratorium yang dilakukan oleh BPOM itu nantinya akan digabungkan dengan data pemeriksaan yang dilakukan oleh Puslabfor. "Itu dari BPOM tapi nanti kami padukan data dari Puslabfor supaya ada kekuatan hukumnya. Sedang kami koordinasikan," kata dia.
(Lihat Juga: Kemendag akan Mendata Perusahaan Beras dan Ketatkan Izin)Tak hanya BPOM dan Puslabfor, kata Buwas, hasil temuan dari pengujian beras plastik yang dilakukan Laboratorium Sucofindo pun akan dikombinasikan.
"Kami sudah koordinasikan dengan Sucofindo untuk tindaklanjutnya, karena harus ada pemeriksaan dari Puslabfor juga. Dari BPOM sudah, dari Puslabfor sudah," ujar dia.
Ia memperkirakan data hasil pengkombinasian ketiga uji laboratorium itu akan muncul sekitar satu sampai dua hari ke depan. "Kalau semua lengkap, enggak lama kok. Paling satu atau dua hari juga," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mempertanyakan asal usul beras palsu yang belakangan terungkap beredar di Bekasi, Jawa Barat. Menurutnya, beras tersebut bisa jadi berasal dari dalam atau luar negeri.
"Kita tidak bisa kerja sendiri, lihat dari ahli asal-usul beras dari mana," ujarnya di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (22/5).
Dia membuka kemungkinan beras palsu ini berasal dari dalam negeri. Namun, untuk memastikan itu, tentu harus melihat hasil dari penyidikan.
(Lihat Juga: YLKI Nilai Pemerintah Terlalu Lambat Usut Kasus Beras Plastik)Di sisi lain, jika memang berasal dari luar negeri, Badrodin menyatakan, pihaknya kemudian akan menelusuri pintu masuk beras tersebut ke wilayah Indonesia. "Pintu masuk banyak, laut dan lainnya," kata dia.
Untuk menelusuri kemungkinan-kemungkinan yang ada, menurutnya, Kepolisian akan memeriksa pedagang-pedagang yang kedapatan menjual beras palsu. Selain itu, dia juga masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang rencananya akan diserahkan ke Polri.
(utd)