Sisa 3 Tahun Pengerjaan, Proyek MRT Baru Berjalan 25 Persen

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Minggu, 24 Mei 2015 19:20 WIB
Padahal pembangunan sudah dimulai sejak akhir Oktober 2013 lalu dan berakhir pada kuartal pertama di tahun 2018.
Pengunjung melihat progres pembangunan MRT pada pameran Indonesia Infrastructure Week 2014 di Balai Sidang Jakarta, Rabu, 5 November 2014. Indonesia Infrastructure Week 2014 berlangsung pada 5-7 November 2014. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami memperkirakan pengerjaan proyek Mass Rapid Transit (MRT) dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI sepanjang 16 kilometer baru mencapai sekitar 25 persen. Padahal pembangunan sudah dimulai sejak akhir Oktober 2013 lalu dan berakhir pada kuartal pertama di tahun 2018.

"Kalau masih perkiraan awal antara 20-25 persen. Secara semuanya, sampai dengan Maret," kata Dono di Kantor PT MRT Jakarta, Ahad (24/5).

Sejauh ini pihak MRT sudah mengerjakan pembongkaran pondasi, penimbunan tanah, pemasangan gorong-gorong beton, pengurugan tanah di sisi barat dan timur gorong-gorong, pemasangan tulangan untuk pilar, pelebaran jalan, galian untuk lapisan tanah dasar dan drainase, pemasangan strut & waller, serta pengecoran lantai atap stasiun bawah tanah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu pekerjaan yang dilakukan adalah pengerasan tanah. Pengerasan ini tidak sembarangan dilakukan. Settlement benar-benar kami jaga agar tidak terjadi anjlokan," ujar Dono menjelaskan.

Selain mencegah adanya anjlokan, pihak MRT juga mencegah agar proyek MRT ini tahan banjir, mengingat ibu kota adalah daerah langganan banjir. "Sudah diperhitungkan, dindingnya bisa sekaligus menahan air. Buktinya hujan berkali-kali lokasi kerja kami tetap kering," tegasnya. (Baca: Wagub Jakarta Djarot Bahas Proyek MRT Jakarta)

Dari keseluruhan jalur yang ada, yaitu jalur layang dan jalur bawah, pihak MRT mengklaim jika pengerjaan jalur bawah tanah tak memiliki hambatan. Hanya saja untuk pengerjaan jalur layang, mereka masih menunggu beberapa titik pembebasan lahan yang belum terselesaikan.

"Di bawah tanah sudah tidak ada masalah. Sudah jalan semua. Yang kemaren (masih bermasalah) yang elevated (layang) makanya kami bawa Pak Wagub untuk melihat langsung," ucap Dono.

Proyek pembangunan MRT akan berjalan selama lima tahun mulai tahun 2013-2018. Ada 13 stasiun, yaitu 7 stasiun layang di jalur sepanjang 10 kilometer dan 6 stasiun bawah tanah dengan jalur sepanjang 6 kilometer. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana sedikitnya Rp 16 triliun. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER