Ahok: Hampir Semua Makanan yang Dijual PKL Tidak Sehat

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Mei 2015 08:49 WIB
Penataan PKL dan menjaga kualitas makanan yang dijual jadi alasan Ahok meresmikan Lenggang Jakarta, kawasan kuliner di kawasan Monas.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) meninjau taman usai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bahari di Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (21/5). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah secara resmi membuka Lenggang Jakarta, sebuah pusat kuliner baru yang terletak di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/5).

Kawasan kuliner yang dapat menampung 329 pedagang tersebut diresmikan setelah mulai dibuka untuk umum awal pekan ini.

Dalam pidato pembukaannya, Ahok—sapaan Basuki—mengatakan bahwa peresmian Lenggang Jakarta menjadi bukti besarnya tekad Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan penataan terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang berada di ibu kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penataan dilakukan secara masif karena Ahok menganggap hampir seluruh jenis makanan dan minuman yang dijual oleh PKL tidak memenuhi standar kebersihan dan kesehatan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kenapa saya bersikeras mau menata PKL? Karena kami dan BPOM sering periksa makanan, hampir setiap ambil sampel di semua PKL itu tidak memenuhi syarat. Makanan dicampur formalin, kuali, dan segala macam," ujar Ahok di Lenggang Jakarta, Monas.

Ketakutan Ahok terhadap keamanan makanan yang dijual oleh PKL sempat terbukti pada hari Jumat kemarin. BPOM dan Pemkot Jakarta Pusat telah menemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya jenis formalin dan boraks pada beberapa bahan makanan yang dijual di kawasan kuliner Kampung Lima, Sabang, Jakarta Pusat.

Saat inspeksi mendadak dilakukan, BPOM menemukan lima bahan makanan yang telah diuji dan terbukti mengandung bahan kimia berbahaya. Kelima jenis makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut adalah tahu putih, tahu kuning, tahu siomay, kwetiau, dan ketupat.

Makanan yang diuji tersebut diambil secara acak oleh BPOM dari para pedagang yang berjualan di kawasan kuliner itu. Saat ini makanan yang mengandung formalin dan boraks itu diamankan. Sementara pemiliknya diimbau untuk tidak berjualan makanan dengan kandungan bahan berbahaya.

Lenggang Jakarta merupakan kawasan wisata kuliner di Monas. Pusat. Pengembangan tempat ini dilakukan oleh sebuah perusahaan swasta yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.

Total ada 329 kios untuk para PKL yang menjual makanan dan minuman di area tersebut. Namun, hingga diresmikan pada Jumat tadi baru ada sekitar 52 pedagang yang sudah menempati kios-kios di Lenggang Jakarta. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER