Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi berhasil melumpuhkan dua orang yang diduga teroris di Poso, Sulawesi Tengah, setelah melalui baku tembak. Dua pelaku tewas terkena terjangan timah panas polisi dalam persitiwa yang terjadi di wilayah Gayatri, Poso, Ahad, (25/5) sekitar pukul 19.00 WITA.
Aparat gabungan Polda Sulteng, Brimob Mabes, Densus 88, dan Satgas Anti Teror menyergap kelompok yang menjadi incaran kepolisian itu dalam Operasi Camar Maleo II. "Kontak senjatanya terjadi di sebuah perkebunan. Dua orang teroris ditembak mati,” ujar seorang perwira kepolisian seperti dikutip detikcom.
Selain melumpuhkan pelaku, tim gabungan juga berhasil menyita sepucuk senjata api jenis M16 dan sebuah bom lontong di lokasi penyergapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut kepolisian, salah satu yang tewas ditembak adalah tangan kanan pimpinan kelompok teroris, Santoso. "Mereka ini kelompok MIT (Mujahidin Indonesia Timur), salah satunya orang kepercayaan Santoso," kata sumber tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah Sulteng Brigadir Jenderal Idham Azis mengatakan kepolisian sudah mengantongi identitas kedua teroris yang tewas itu. Untuk memastikan, kata Idham, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
“Ada prosedurnya, dibawa ke rumah sakit, keluarganya datang, dilakukan pemeriksaan postmortem. Baru diketahui identitasnya,” ujar Idham yang mengaku sudah tahu namanya namun belum bisa menyampaikan.
Ketika disinggung soal kelompok Santoso, Idham membenarkan kedua teroris yang tewas tersebut merupakan anak buah teroris Santoso. "Iya betul," ucap Idham.
Idham mengatakan kedua jenazah dibawa dari Poso menuju Rumah Sakit Bhayangkara di Palu, yang memakan waktu tiga jam. Jarak antara Poso ke Palu sekitar 200 kilometer.
Operasi bersandikan Operasi Camar Maleo II di wilayah Gayatri, Poso, dilakukan sejak 27 April 2015. Operasi tersebut beranggotakan 1.000 personel gabungan dari Brimob Mabes Polri, Densus 88 Polri, dan Polda Sulawesi Tengah.
(obs)