Didemo Warga Ciliwung, Ahok: Jangan Peralat Anak-Anak

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Senin, 25 Mei 2015 13:45 WIB
Aksi unjuk rasa di depan kantor Balaikota dengan membawa puluhan anak SD, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menuding demonstran memperalat anak.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meresmikan penerapan teknologi Moving Bed Bio-film Reactor (MBBR) untuk mengolah air dari Kanal Banjir Barat di Kantor PT. Palyja, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (19/5). (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga bantaran Anak Kali Ciliwung di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara keberatan terhadap rencana pembongkaran rumah tinggalnya. Akibat dari itu, pada Jumat pekan lalu warga pun menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Balaikota dengan membawa puluhan anak SD.

Melihat fenomena tersebut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok angkat bicara. "Pandangannya sederhana saja, tidak usah memperalat anak-anak," kata Ahok saat ditemui di Gedung Balai Kota, Jakarta, Senin (25/5).

Ratusan bangunan di kawasan tersebut rencananya memang akan dibongkar untuk dialihfungsikan sesuai peruntukkannya, yaitu sebagai jalan inspeksi atau Jalan Lingkar Kota Tua. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, warga keberatan dan menolak penawaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan merelokasi mereka ke Rusunawa di Jalan Cengkeh, Jakarta Barat. Padahal rencana refungsi tersebut, sudah disosialisasikan sosialisasi sejak September 2014.

Menurut Ahok, keberatan warga tersebut tidak berdasar. Sebab, seharusnya warga senang dipindahkan ke rusun karena sewanya lebih murah.

"Kalau Anda sewa rumah yang kumuh di pinggiran sungai itu harganya Rp 300-500 ribu sebulan. Lalu kalau saya pindahkan ke rusun, Anda hanya bayar Rp 140 ribu dengan ukuran 5x6. Sama air PAM, listrik paling habis Rp 400-500ribu. Artinya Anda kan lebih untung tinggal di rusun," ujar Ahok menjelaskan. (Baca juga: Ahok: Hampir Semua Makanan yang Dijual PKL Tidak Sehat)

Belum lagi, Ahok mengatakan, di rusun para warga bisa mendapatkan fasilitas yang lebih lengkap dan lebih terjamin. "Sekarang rusun ada klinik. Anak-anak Anda hang tidak punya KJP, kami kasih," ucapnya. "Demo-demo, ribut-ribut itu itu rata-rata yang punya tempat lapak disewain."

Jika warga terus ribut dan terus menolak pembongkaran ratusan bangunan tersebut, Ahok mengancam akan memggugat warga. "Saya gampang saja, kalau Anda mau ribut, saya gugat Anda. Karena Anda menyewakan lahan negara," tegasnya.

"Anda tinggal di sungai bagaimana, kalau banjir lapor ke media. Kalau tidak tinggal di pinggir sungai ya banjir dong," pungkasnya. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER