Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Elvyn G. Masassya menyatakan pihaknya tengah menyiapkan enam rusun sewa baru yang berharga sewa Rp 100 ribu per penghuni.
Enam rusun sewa tersebut dibangun di Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, Makassar, dan Banten. Secara keseluruhan, ada 2.400 unit yang akan dibangun, dengan nilai Rp 360 miliar.
"Harga Rp 100 ribu itu per penghuni. Jadi, misalnya satu keluarga berjumlah empat jiwa, maka harga sewanya menjadi Rp 400 ribu," kata Elvyn saat ditemui di ruang rapat Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta Selatan, Senin (25/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan pembangunan rusun sewa murah sangat diperlukan mengingat 69 persen peserta BPJS Ketenagakerjaan berpendapatan di bawah Rp 2,5 juta per bulan.
Sebanyak 20 persen berpendapatan Rp 2,5 juta hingga Rp 4 juta per bulan atau memiliki kapasitas untuk mendapatkan kredit perumahan fasilitas Rumah Sejahtera Tapak.
Sementara itu, sebanyak enam persen berpendapatan Rp 4 juta hingga Rp 7 juta per bulan atau memiliki kapasitas untuk mendapatkan kredit perumahan Rumah Sejahtera Susun.
"Sementara, 26 persen peserta (atau 3,27 juta orang) memiliki pendapatan sebesar Rp 2,5 juta hingga Rp 7 juta dan menjadi target potensial untuk program housing benefit," kata Elvyn.
Ia juga menyatakan pihaknya pada tahun 2013 juga telah menyalurkan PUMP sebesar Rp 200 miliar untuk pembangunan 10 ribu rumah atau sekitar 2,5 persen dari angka pembangunan rumah nasional sebanyak 400 ribu rumah per tahun. "Sementara, backlog kebutuhan rumah sebesar 13,5 juta unit rumah di 2014," kata Elvyn.
Di sisi lain, Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf mempertanyakan ukuran rumah susun sewa tersebut. "Harga sewa Rp 100 ribu per penghuni sangat murah. Namun, apakah layak? Jika layak, tentu program ini akan jadi terobosan," katanya.
(rdk)