Menghargai JK, Alasan Kubu Agung Islah Dengan Ical

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 22:34 WIB
"Kami menerima islah karena kami menghargai Pak Jusuf Kalla sebagai senior kami," kata Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Tb. Ace Hasan Syadzily.
Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono memimpin Rapat Pimpinan Nasional II Partai Golkar versi Munas Ancol di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (19/5). Rapat tersebut antara lain membahas hasil putusan sidang sengketa perselisihan Partai Golkar di PTUN Jakarta, serta konsolidasi kader partai jelang Pemilukada serentak Desember 2015. (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Tb. Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya menerima islah karena menghargai Jusuf Kalla. Mantan Ketua Unum Partai Golkar itu memang terlibat sebagai penengah untuk menyelesaikan konflik kedua kubu ini.

"Kami menerima islah karena kami menghargai Pak Jusuf Kalla sebagai senior kami," kata Ace dalam sebuah acara diskusi di kawasan Sabang, Jakarta, Rabu (27/5).

Namun, meski sudah islah, kubu Agung Laksono tetap mengajukan banding atas keputusan PTUN yang memenangkan kubu Aburizal Bakrie. "Pak Jusuf Kalla bilang, jalankan saja proses hukum. Islah, oke, tapi banding kami jalan terus," ucap Ace.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ace pun islah antara dua kubu ini seperti islah-islahan belaka karena akibat islah tersebut mereka dianggap sudah mengakui kekeliruannya. "Islah ini seperti islah-islahan juga. Kubu Agung Laksono telah mengakui kekeliruannya, katanya. Bagaimana kami keliru?" ucap Ace.

Ace percaya betul kalau kubunya tidaklah keliru tentang kepengurusan Partai Golkar yang sah. Pasalnya, lima institusi yang menangani islah Golkar mengakui bahwa kubu merekalah yang benar.

"PN Jakbar, hasilnya mengembalikan pada mahkamah partai. PN Jaksel juga mengembalikan ke mahkamah partai. Mahkamah partai memenangkan kubu Ancol. Kemenkumham memenangkan kubu Ancol," papar Ace. "Yang keliru siapa?" tegasnya.

Ace juga mengungkapkan kalau sebenarnya tawaran untuk islah sudah ditawarkan kubunya sejak lama. "Islah sudah lama dilakukan oleh kami. Tapi mereka memilih mekanisme hukum. Mahkamah partai yang diatur dalam Undang-Undang sebagai proses menyatukan kembali, tapi mereka lebih memilih kasasi," ungkapnya.

"Tawaran untuk duduk bersama sudah kami layangkan ketika hasil keputusan mahkamah partai. Tapi tidak digubris," tambah Ace. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER