Polisi Masih Segel Gudang Beras dengan Pemutih

Abraham Utama | CNN Indonesia
Jumat, 29 Mei 2015 16:37 WIB
Penyegelan akan terus dilakukan seiring uji kimia atas sampel beras tersebut selesai dilakukan.
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel bersama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan pihak BPOM melakukan sidak perihal beras plastik di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (27/5). (DetikFoto/Rachman Hariyanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan institusinya masih menyegel gudang tempat ditemukannya beras yang mengandung pemutih di kawasan Jakarta Selatan. Penutupan tempat tersebut terus akan dilakukan seiring uji kimia terhadap sampel beras tersebut.

"Sampai hari ini kami masih segel tempat yang diperkirakan sumber beras itu," kata Budi di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (29/5). (Lihat Juga: Setelah Beras Plastik, Polisi Temukan Beras dengan Pemutih)

Budi mengatakan saat menggrebek gudang tersebut, pihaknya menemukan sejumlah bahan kimia. Namun ia mengatakan polisi tidak dapat langsung memastikan bahan-bahan kimia itu berhubungan dengan beras yang disimpan di lokasi kejadian. (Baca Juga: YLKI Minta Polri Tidak Berhenti Usut Pengedar Beras Plastik)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk sementara, polisi menduga pemilik gudang menggunakan bahan kimia agar beras yang dijualnya tampak lebih menarik.

"Gudang ini menampung beras berkualitas rendah, jadi ada upaya memproses beras ini sehingga seolah-olah memiliki kualitas baik," kata Budi.

Sementara itu, uji sampel beras yang diduga mengandung plastik di laboratorium Institut Pertanian Bogor dan Universitas Indonesia belum selesai.

Meski meyakini kebenaran hasil penelitian Pusat Laboratorium Forensik Polri yang menyatakan tidak terdapat kandungan plastik pada sampel beras yang diambil dari kawasan Bekasi, Budi berkata, uji kimia oleh IPB dan UI diperlukan agar masyarakat tidak ragu. (Lihat Juga: Polri Kirim Beras Palsu ke UI dan IPB)

"Supaya masyarakat tidak simpang siur. Ada kepastian akurat jadi masyarakat tidak ragu menggunakan beras. Ini masalah mendasar kehidupan masyarakat Indonesia khususnya," ujarnya. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER