BUMN Danai Proyek Cetak Sawah yang Terjerat Korupsi

Rinadly Sofwan | CNN Indonesia
Minggu, 31 Mei 2015 21:08 WIB
Bareskrim tengah mengumpulkan para direktur BUMN untuk mendapatkan lebih jelas program ini.
Penyidik Bareskrim Polri, Jakarta, tengah mengumpulkan keterangan direktur BUMN untuk kasus pencetakan sawah 2012-2014. (CNNIndonesia/Safir Makk)i
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menyebut sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendanai proyek cetak sawah di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, yang kini diduga terjerat korupsi.

"Sejumlah BUMN yang sedang kita dalami ikut dalam upaya mendukung. Cetak sawah itu kan butuh anggaran," kata Kepala Subdirektorat I Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Ajun Komisaris Besar Ade Deriyan kepada CNN Indonesia, Minggu (31/5).

Namun, dia mengaku belum mengetahui gambaran persis mengenai proyek ini. Karena itu, dia masih mengumpulkan keterangan direktur-direktur BUMN yang pada saat itu ikut berpartisipasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin gali keterangan saksi tersebut untuk menggambarkan peristiwanya bagaimana, sehingga siapa yang punya gagasan dan yang berkaitan dengan kasus ini akan tergambar," ujarnya.

Walau demikian, dia memastikan proyek ini digagas oleh Kementerian BUMN. Saat tindak korupsi diduga terjadi, pada 2012 hingga 2014, Menteri BUMN dijabat oleh Dahlan Iskan. Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso sudah menyatakan akan memanggil Dahlan terkait kasus ini.

Sejauh ini, penyidik Bareskrim telah memanggil lima orang saksi. Tiga di antaranya adalah mantan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Hendi Priyosantoso dan Direktur Utama PT Sang Hyang Seri Upik Raslina Wasrin.

Berdasarkan informasi, proyek cetak sawah tersebut diselenggarakan beberapa BUMN seperti BNI, Askes, Pertamina, Pelindo, Hutama Karya, BRI, dan PGN. Nilai proyek pun diperkirakan mencapai Rp317 miliar.

Sejumlah BUMN tersebut menyerahkan pengerjaan cetak sawah itu kepada PT Sang Hyang Seri. Namun, PT Sang Hyang Seri menyerahkan kembali proyek itu ke PT Hutama Karya, PT Indra Karya, PT Brantas Abipraya, PT Yodya Karya. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER