Jakarta, CNN Indonesia -- Asisten Perencanaan Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Tito Karnavian menungkapkan institusinya akan menyiapkan anggaran sebesar Rp300 miliar untuk pembangunan gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) baru.
"Semuanya mengikuti siklus anggaran kami. Saya dengar, lebih kurang dialokasikannya sekitar Rp 300 milyar untuk tahun depan. Kemungkinan besar dua tahun pembangunannya," kata Tito di Kantor Komisi Kepolisian Nasional, Jakarta, Rabu (3/6).
Dia juga mengatakan, selain membangun gedung Bareskrim, Polri hendak membangun gedung Laboratorium Forensik baru. Gedung laboratorium baru ini dibangun atas pertimbangan pembuangan limbah kimia yang dapat mencemari Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, gedung tersebut akan dibangun di kawasan Sentul, Jawa Barat. Namun, baik gedung laboratorium tersebut maupun gedung Bareskrim, Tito mengaku belum mengantongi konsep detilnya.
"Kami belum bicara ke sana karena belum ada lelangnya, masih cari uangnya dulu," ujarnya.
Terkait rencana pindah kantor ini mulai diketahui publik saat Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso beberapa kali bertandang ke Balai Kota Jakarta pada Mei lalu untuk bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Jumlah personel dengan kapasitas gedung sudah lebih tiga kali lipat. Jadi harus segera dibangun, dibesarkan. Gedung ini sudah terlalu lama dan tidak layak pakai," kata Budi usai bertemu Basuki, dua pekan lalu.
Selain itu, dia juga mengatakan, pihaknya berencana membangun gedung baru setinggi 17 lantai. Tak mau muluk-muluk soal fasilitas, ia berkata hanya ingin gedung yang laik.
"Itu rencana yang kami ajukan. Kami ingin Bareskrim ini terpusat dalam satu gedung sehingga mudah berkoordinasi," ujar Budi di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (29/5).
Menurutnya, permohonan pembangunan gedung baru itu tidak akan memberatkan keuangan pemerintah. Apalagi, katanya, proposal tersebut menganggarkan biaya yang tak jauh berbeda dengan pembangunan gedung perkantoran lainnya.
Jika pemerintah memberikan restu, gedung baru itu nantinya akan menampung seluruh direktorat di bawah Bareskrim, seperti pidana umum, pidana korupsi, narkoba, termasuk laboratorium forensik. "Nanti semua ada di sana sehingga mudah pengawasannya," kata Budi
(utd)