Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan usus terburai, Okeke Austin Chukuwuma (25) warga negara Nigeria harus meregang nyawa. Perutnya ia sayat sendiri untuk mengeluarkan puluhan paket sabu yang diselundupkan dengan cara ditelan.
Tempat kejadian tragis itu di Hotel Ibis, Tangerang. Berdasarkan informasi yang diterima dari Kepolisian, sedikitnya terkumpul 32 kapsul sabu-sabu dengan berat beragam. Dari paket sabu-sabu tersebut, 11 kapsul masih berada dalam perut Chukuwuma sedangkan 21 kapsul lainnya ditemukan petugas hotel di pembuangan limbah hotel.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M Iqbal mengatakan kapsul sabu-sabu tersebut ditemukan Selasa (2/6). "Ditemukan 21 kapsul besar yang diduga milik WN Nigeria Okeke Austin Chukuwuma yang telah meninggal," kata Iqbal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Modus menelan narkoba atau
swallow menurut Badan Narkotika Nasional ialah modus lama yang masih tetap dipakai hingga kini. Modus ini sulit dideteksi karena kecurigaan berada pada faktor psikologis si pembawa narkoba.
"Pemantauan fisik sulit, hanya bisa dilihat secara psikologis, itu pun
fifty-fifty. Kecuali kita telah memegang laporan soal target si penyelundup," kata Kepala Humas BNN Slamet Pribadi kepada CNN Indonesia.
Obat pencahar, kata Slamet, jadi jalan bagi para penyelundup untuk mengeluarkan paket narkoba tersebut. Risiko penyelundupan ini adalah kematian bagi si pembawa paket, pasalnya risiko pecah di dalam perut sangat besar.
"Kalau pecah itu orang langsung mati. Bandar melakukan beragam cara dan modus ini masih sering dipakai juga," ujar Slamet.
Melihat temuan Kepolisian di Tangerang, Slamet memprediksi Chukuwuma merasa kesakitan yang sangat dan mengambil langkah nekat dengan menyayat perutnya sendiri. Hal itu tak umum dilakukan penyelundup narkotik kebanyakan.
WNA Nigeria tersebut diketahui tiba di Indonesia pada Sabtu (30/5). Minggu pagi ia lalu di kamar nomor 105 Hotel Ibis, Tangerang.
Berdasarkan informasi polisi, sebelum tewas, Chukwuma tanpa sehelai benang di tubuhnya mengamuk dengan perut bersimbah darah. Ia lalu berlari ke arah
basement hotel menuju Jalan Tol Sedyatmo Bandara Soekarno-Hatta dan jatuh tak sadarkan diri. Chukwuma sempat dibawa ke rumah sakit oleh petugas dengan mobil ambulans, namun nyawanya tak tertolong. Ia meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Penyidik Kepolisian menduga Chukwuma merupakan bagian dari jaringan narkoba internasional. Namun hingga kini belum bisa dipastikan bagaimana cara WN Nigeria tersebut bisa lolos dari pemeriksaan di bandara dengan kondisi tubuh yang menyimpan kapsul narkoba.
(pit)