Jakarta, CNN Indonesia -- Pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji mengaku belum menerima laporan kajian terkait praktik dugaan korupsi di tubuh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Saya belum mengetahui dan belum terima laporan dari tim kalau memang ada," kata Indriyanto ketika dihubungi CNN Indonesia, kemarin.
(Baca juga: Dugaan Penyimpangan Hak Siar Liga oleh PSSI Disorot) Sementara itu, Tim Transisi PSSI tengah menindaklanjuti temuan awal Tim Sembilan terkait dugaan praktik korupsi di tubuh PSSI. Sejumlah informasi, data, dan dokumen yang telah diperoleh terkait dugaan praktik korupsi tengah dikaji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi awal sudah ada, tetapi kami tidak bisa banyak bicara dulu. Kami masih mendalami temuan awal terkait korupsi dan mafia itu," kata Bibit kepada CNN Indonesia, Kamis (4/6).
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi membekukan PSSI meskipun ada ancaman saksi dari otoritas sepakbola internasional FIFA. Pembekuan dilakukan lantaran Imam Nahrawi ingin membenahi persepakbolaan di Indonesia termasuk dugaan kasus korupsi oleh mafia bola.
(Baca juga: Asosiasi Pemain: Tim Transisi Jangan Bicara Korupsi PSSI Saja)
Sementara itu, federasi sepakbola FIFA yang menjadi salah satu acuan PSSI, justru diduga menjadi sarang koruptor. Pekan lalu, penegak hukum Swiss menangkap pejabat-pejabat tinggi FIFA karena tuduhan korupsi. Pejabat tersebut bakal diekstradisi ke Amerika Serikat.
Salah satu kasus dugaan korupsi yakni keterlibatan tujuh anggota FIFA dalam kasus penyuapan untuk mendapatkan hak siar turnamen-turnamen yang berada di zona CONCACAF dan CONMEBOL. Nilai penyuapan hak siar dikabarkan mencapai hingga US$ 150 juta. Tuduhan juga termasuk pencucian uang, penipuan, dan juga kejahatan terorganisir dengan kasus yang terentang hingga 20 tahun terakhir di tubuh FIFA.
(utd)