Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan relawan yang menginginkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memenangi Pemilihan Kepala Daerah serentak 2017 melalui situs www.temanahok.com mendapat apresiasi dari Fraksi NasDem di DPRD DKI Jakarta.
Menurut Ketua Fraksi Nasdem di DPRD DKI Jakarta Bestari Barus, keberadaan situs pendukung Ahok—sapaan Basuki—itu justru dapat membantu warga mengetahui ada atau tidaknya keinginan dalam diri Ahok untuk kembali mengusung diri dalam Pilkada mendatang.
"Ya bagus, kalau memang relawan mulai bergerak berarti itu diketahui Ahok. Artinya, kalau Ahok tidak tahu dan tidak setuju berarti dia boleh protes. Kalo Ahok tidak protes berarti tidak ada masalah," ujar Bestari di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam situs tersebut, pengelola website menyediakan fasilitas bagi para netizen untuk menyalurkan dukungannya kepada Ahok menjelang Pilkada 2017 mendatang.
Walaupun masih berjarak dua tahun hingga pilkada digelar nanti, namun dukungan mulai dicari oleh relawan sejak pertengahan 2015 ini. Dukungan mulai dihimpun karena besar kemungkinan Ahok akan maju dalam Pilkada serentak 2017 mendatang melalui jalur independen, tanpa diusung oleh satu partai politik pun di Indonesia.
Ketika dimintai pendapat mengenai kemungkinan jalur independen yang diambil Ahok dalam Pilkada 2017, Bestari mengatakan bahwa segala kemungkinan masih terbuka sampai hari pemilihan tiba nantinya. Menurut Bestari, partai tempat dirinya bernaung juga tidak akan melakukan pergerakan untuk mendekati Ahok dalam waktu dekat ini.
"NasDem akan mengambil posisi pada waktunya. Tidak mungkin berposisi sekarang karena kita harus melalui mekanisme penjaringan dahulu. Kalau ada rencana masyarakat untuk mengusung orang untuk menjadi calonnya juga itu kan tidak menyalahi aturan," kata Bestari. (Baca:
Ditawari NasDem Maju Gubernur Lagi 2017, Ahok Berhitung)
Sejak Pilkada serentak 2015 ini, dukungan bagi calon independen di daerah dengan jumlah penduduk enam sampai 12 juta harus mencapai batas minimal dukungan sebesar 7,5 persen dari jumlah total penduduk di kawasan terkait.
Ahok juga sejauh ini belum menunjukkan upaya yang jelas untuk maju kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok yang kini tak berpartai bukan berarti minim dukungan. NasDem sudah pernah menyatakan membuka pintu lebar-lebar bagi Ahok jika ingin kembali maju. Namun, sampai sekarang Ahok belum memberikan jawaban soal tawaran itu.
(sur/sur)