Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menyalurkan dana sebesar Rp 400 hingga Rp 500 miliar untuk memulai pembangunan moda transportasi massal kereta layang ringan atau
Light Rail Transit (LRT) di Jakarta pada tahun ini.
Kecilnya anggaran yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta disebabkan oleh minimnya waktu yang tersedia untuk memulai pembangunan LRT di sisa tahun ini.
Menurut Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budihartono, proses pembangunan dengan dana Rp 400 hingga Rp 500 miliar tersebut baru akan dimulai setelah proses lelang selesai dilakukan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) LRT Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Dana pembangunan LRT tahun 2015) baru untuk pemancangan tiang dan konstruksi jalan. Jadi kan Rp 400 hingga Rp 500 miliar itu kurang lebih untuk 2 hingga 3 kilometer (jalur LRT). Saya akan anggarkan itu untuk pembangunan sampai Desember,” ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/6).
Walaupun hanya menyediakan dana sebesar setengah triliun rupiah pada tahun ini, namun Heru berjanji akan menaikkan anggaran untuk pembangunan LRT mulai 2016. Dia menyebut akan menyediakan dana sebesar Rp 2 triliun untuk pembangunan LRT mulai Januari 2016 mendatang.
"Nanti Desember ada lelang juga untuk pembangunan LRT mulai Januari atau Februari. Saat ini yang pasti proses lelang LRT dan pembentukan BLUD sedang berjalan," kata Heru.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meyakini proyek pembangunan LRT akan selesai pada 2018 sebelum perhelatan Asian Games di Indonesia dimulai
"Kalau 2018 jadi lah (proyek LRT)," ujar Jonan saat ditemui setelah menghadiri rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (20/5) lalu. (Baca:
Proyek Kereta Layang Ringan Diyakini Rampung di 2018)
Tahap pertama proyek yang tendernya dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) ini kemungkinan meliputi dua koridor utama, yakni Cawang-Dukuh Atas dan Cawang-Grogol. Nantinya, LRT diharap mampu mengangkut 200 ribu orang di tahap pertama. Kapasitas angkut tersebut diharap juga mampu membantu moda transportasi KRL yang mampu mengangkut hingga 800 ribu orang setiap kali berjalan.
(obs)