Agum: Rotasi Matra dalam Pemilihan Panglima Tak Mutlak

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2015 22:03 WIB
Agum Gumelar menilai bahwa matra Darat merupakan matra yang lebih mengenal teritorial dibanding matra lainnya.
Agum Gumelar usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Presiden pada Senin (8/6). (CNN Indonesia/Armenia Resty)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Agum Gumelar, menilai bahwa matra Darat merupakan matra yang lebih mengenal teritorial dibanding matra lainnya. Oleh karena itu Agum menilai wajar jika selama ini jenderal Angkatan Darat yang kerap menjadi Panglima TNI.

"Itu mungkin satu alasan. Karena matra Darat matra yang lebih mengenal teritorial," ujar Agum di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/6).

Menurut Agum Presiden Joko Widodo tak harus menerapkan sistem rotasi matra seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Dalam pasal 13 ayat 4 disebutkan panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan. Sejauh ini pun pergantian panglima TNI sudah dilakukan secara bergiliran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bekas Komandan Jenderal Kopassus ini menuturkan, Presiden memiliki hak preogatif untuk menunjuk kepala staf angkatan yang memenuhi kebutuhan program-program prioritasnya selama menjabat.

"Pandangan saya sebagai ketua umum Pepabri, saya rasa disesuaikan dengan situasi dan kondisi bangsa. Harus dicari panglima yang betul-betul bisa mengerti dan bisa melaksanakan fungsi tugasnya. Betul-betul demi untuk kepentingan bangsa dan negara," kata dia. Rotasi matra menurutnya tidak mutlak dilakukan dalam pemilihan Panglima TNI.

Agum mengaku mengenal secara pribadi ketiga kepala staf angkatan yang akan menggantikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Menurut dia, ketiganya layak menempati jabatan nomor satu di TNI itu. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER