Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak anggap penting suara warga ibu kota yang mengeluhkan kemacetan akibat maraknya pembangunan jalan dan sarana transportasi umum sejak awal tahun ini.
Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, pembangunan sarana dan prasarana transportasi secara besar-besaran saat ini memang harus dilakukan untuk mencegah kemacetan yang lebih parah di masa mendatang. Oleh karenanya, ia tidak peduli dengan segala kritik dan keluhan yang saat ini marak disuarakan warga ibu kota kepada Pemprov DKI Jakarta.
(Baca juga: Ahok Kucurkan Rp 500 Miliar untuk Bangun LRT Tahun Ini)
"Kamu diam saja tambah macet. Populasi kendaraan sudah 17 juta di Jakarta. Kamu mau bangun jalan berapapun tidak akan selesai kecuali bangun transportasi massal berbasis rel. Kamu lakukan (pembangunan) pasti macet karena jalan sudah begitu sempit," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/6).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, pembangunan moda transportasi massal di Jakarta yang baru dilakukan sejak tahun lalu memang terbilang telat dijalankan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Ahok mengaku bahwa dirinya dengan Joko Widodo, mantan Gubernur DKI Jakarta, telah memilih untuk lebih mementingkan pembangunan sarana transportasi yang memadai dibanding harus mendengar kritik dan keluhan warga terus menerus.
(Baca juga: Pemprov DKI: Proyek Kereta LRT Ancam Ruang Terbuka Hijau)"Kami putuskan waktu dengan Pak Jokowi (saat masih menjadi Gubernur), kita tidak peduli kamu mau caci maki saya, tidak pilih saya kembali, tapi sesudah itu kamu akan bilang 'untung ada Gubernur gila yang berani bayar itu (pembangunan transportasi massal) semua.'" ujar Ahok.
Sampai Juni tahun ini, pembangunan beberapa ruas jalan dan moda transportasi massal baru di Jakarta memang sedang gencar-gencarnya berjalan.
Proses pemancangan tiang-tiang penyangga rel moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) telah dilakukan di sepanjang Jalan Raya Fatmawati hingga kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Sementara, penggalian jalur MRT di bawah tanah juga dilakukan di sepanjang Jalan Sudirman sejak beberapa bulan lalu.
Tidak hanya pembangunan jalur MRT, Pemprov DKI Jakarta juga diketahui sedang membangun sebuah ruas jalan layang non tol khusus bus Transjakarta yang akan menghubungkan kawasan Blok M dengan Ciledug. Kemudian, proses pembangunan sarana Light Rail Transit (LRT) juga direncanakan akan dilakukan mulai akhir tahun nanti.
(sip)