Minta Pengojek Gabung Gojek, Ahok Dinilai Keterlaluan

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2015 14:19 WIB
Organda DKI Jakarta mengecam pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang meminta pengojek berhabung Gojek.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima kaligrafi cina dari perwakilan umat Budha di Balai Kota, Jakarta, Senin, 17 November 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta mengecam pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama soal layanan ojek online. Kemarin pria yang kerap disapa Ahok itu menyarankan pengojek yang ada di Jakarta bergabung dengan penyedia layanan ojek online Gojek.

Ketua DPD Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, pernyataan Ahok itu keterlaluan dan memalukan. "Beliau sebagai Gubernur seyogyanya menjalankan dan mengimplementasikan ketentuan Undang-undang Lalu Lintas dan Angkatan Jalan," kata Shafruhan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/6). Dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tersebut diatur soal angkutan umum orang dan barang.

Menurut Shafruhan, sepeda motor bukan diperuntukkan untuk angkutan umum orang dan barang. Karena itu, pernyataan Ahok itu dinilai menabrak aturan yang ada. (Baca juga: Ahok Tak Akan Peduli Keluhan Macet Warga Ibu Kota)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami DPD Organda DKI berkali-kali protes terhadap keberadaan angkutan liar termasuk ojek," katanya. Namun Gubernur menurut Shafruhan malah terkesan mendukung keberadaanya. 

Oleh karena itu Shafruhan meminta Ahok lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan dan bersikap bijak melihat masalah transportasi di ibu kota.

Kebijakan Gubernur sudah selayaknya didukung jika memang mengedepankan pelayanan angkutan umum dan tidak melanggar aturan yang ada. "Kami DPD Organda DKI berharap agar Gubernur berhenti mendukung keberadaan Go-jek dan ojek," kata Shafruhan Sinungan.

Bukan hanya menganjurkan pengojek bergabung di Gojek, Ahok sebelumnya juga ingin menjadikan Gojek sebagai angkutan pengumpan bus Tranjakarta. Menurutnya, kehadiran Gojek cukup membantu warga ibu kota.

"Nanti kami berencana menjadikan Go-Jek sebagai feeder bus Transjakarta dan menyediakan lahan parkir motor di dekat halte Transjakarta. Itu agar akses warga ke halte bisa semakin baik," kata Ahok. (Baca juga: Ahok Ingin Go-Jek Jadi Feeder Transjakarta)

Ia mengakui hingga saat ini belum ada aturan soal ojek sebagai moda transportasi. Namun menurut Ahok harus diakui ojek adalah salah satu solusi bagi warga DKI untuk menembus kemacetan.

Gojek merupakan perusahaan penyedia layanan ojek online. Beroperasi sejak Oktober 2011, Gojek meluncurkan aplikasi di ponsel pintar berbasis Android dan iOS pada Januari 2015.

Selain menyediakan jasa ojek, aplikasi Go-Jek juga menyediakan jasa kurir instan dan jasa pembelian produk, dan mengantar makanan. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER