Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengunjungi 10 kota di empat pulau dan mengelar diskusi untuk menjaring calon kandidat yang potensial.
Juru Bicara Pansel KPK Betti Alisjahbana menjelaskan pihaknya akan mengundang praktisi, ahli, profesional, kelompok strategis, dan pemuka masyarakat dalam diskusi tersebut.
"Diharapkan melalui proses ini kami dapat mengidentifikasi kandidat yang memenuhi syarat dan kriteria," ujar Betti ketika dihubungi CNN Indonesia, di Jakarta, Senin (15/6). (Baca juga:
Pemberhentian Pimpinan KPK, Pakar Minta MK Batasi Pidana)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan tersebut bakal digelar mulai esok Selasa (16/6). Merujuk jadwal acara pansel yang diterima CNN Indonesia, tim akan mengunjungi Makassar sebagai kota pertama untuk
roadshow. Selanjutnya, pada tanggal 17 Juni 2015, mereka akan bertolak ke tiga kota yakni Padang, Yogyakarta, dan Medan.
Kamis (18/6), mereka bakal menggelar diskusi serentak di Balikpapan, Semarang, dan Pontianak. Kemudian, pada Jumat (19/6), diskusi akan dilanjutkan di Kota Bandung dan Malang. Hari terakhir, Senin (22/6), mereka akan menghelat acara terakhir di Depok.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan proses seleksi Pimpinan KPK periode 2015-2019 ke publik dan kelompok-kelompok ahli atau profesional terkait," kata Betti. (Baca juga:
Pimpinan KPK Jilid Pertama Dianggap Formasi Ideal)
Lebih jauh, mereka juga menggunakan kesempatan ini untuk mengidentifikasi calon potensial pimpinan KPK yang tertarik untuk mengikuti proses seleksi. Selain itu, mereka juga akan mengidentifikasi tantangan dan agenda pemberantasan korupsi di daerah.
"Acara ini diselenggarakan dengan bekerja sama dengan masyarakat sipil anti korupsi seperti TII, ICW, Kemitraan, dan lainnya," ujarnya.
Hingga Jumat (12/6) sore, Pansel KPK telah mengantongi 72 nama pendaftar. Mereka terdiri dari beragam latar belakang yakni Pegawai Negeri Sipil, dosen, dan advokat atau pengacara. Sebanyak tiga orang dari mereka adalah perempuan, sementara lainnya adalah laki-laki. (Baca juga:
Ruki: Hanya Manusia Super yang Bisa Penuhi Kompetensi KPK)
Pendaftaran pimpinan bakal ditutup hingga tanggal 24 Juni 2015. Selanjutnya, pada tanggal 27-28 Juni, Tim Pansel akan menyeleksi syarat administrasi dan meminta tanggapan masyarakat.
Setelah melalui beberapa proses seperti makalah tentang diri dan kompentensi, profile assessment, dan tes kesehatan, pada 31 Agustus 2015, Tim Pansel KPK akan menyampaikan laporan kerjanya kepada Presiden Joko Widodo. (Baca juga:
PPATK Minta Pimpinan KPK Terpilih Tak Diganggu Kasus Hukum)
Selanjutnya, presiden akan menyerahkan daftar nama tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk diuji kelayakan dan kepatutan. Apabila lolos dan disepakati dalam rapat paripurna maka kandidat tersebut bakal dilantik presiden menjadi pimpinan komisi antirasuah jilid IV untuk periode lima tahun mendatang.
(hel)