Temui Kapolri, Pansel Pimpinan KPK Minta Bantuan

Jakarta, CNN Indonesia -- Perwakilan Tim Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi bertamu ke Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (8/6). Pada kunjungan tersebut, Tim Pansel KPK disambut jajaran petinggi Polri, termasuk Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan.

Salah satu anggota Tim Pansel, Yenti Garnasih, mengatakan pertemuan tersebut diadakan untuk menjalin koordinasi dalam pelacakan rekam jejak para peserta seleksi.

Pilihan Redaksi Pansel KPK Cari Srikandi Jadi Pimpinan Pansel KPK: Mantan Pimpinan KPK Boleh Mendaftar Jokowi Berencana Perkuat Kelembagaan KPK KPK: TNI Bisa Jadi Pimpinan Lembaga Antirasuah

"Kami minta bantuan terkait rekam jejak. Kami ingin didukung terkait pemilihan pansel," ujarnya.

Yenti menuturkan, pimpinan Polri menerima permintaan tersebut dengan terbuka. Ia berkata, koordinasi antara Tim Pansel KPK merupakan sebuah kewajaran.

Menurutnya, sebelum ini Polri juga selalu dilibatkan dalam melacak rekam jejak perbuatan pidana dan perdata yang pernah peserta seleksi.

Pengamat hukum pidana pencucian uang dari Universitas Trisakti itu tak setuju jika disebut keterlibatan Polri nantinya akan memunculkan unsur ketidaknetralan pada hasil seleksi mereka.

"Mereka mendukung kerja pansel mencari komisioner agar pemberantasan dan pencegahan korupsi bisa berjalan dengan bagus," ucapnya.

Hingga Senin pagi, Yenti mencatat sudah terdapat 15 orang mendaftar ke timnya. Mereka memiliki latar belakang berbeda, seperti akademisi, pegawai negeri sipil, aktivis antikorupsi dan pengusaha. (Baca: Komisi III: Jangan Diskriminasi Capim KPK yang Terkena Kasus)

Pendaftaran calon pimpinan KPK resmi dibuka Jumat lalu (5/6) pukul 08.30 WIB. Juru Bicara Pansel Capim KPK Betti S Alisjahbana menjelaskan sudah ada dua nama yang mendaftar meski baru sepuluh menit berselang dibuka.

Betti optimistis dengan antusiasme pendaftar. Pihaknya masih menunggu para pendaftar lain hingga 24 Juni mendatang. Biasanya di masa akhir pendaftaran akan banyak pendaftar karena calon pendaftar mesti bikin makalah dulu. (Baca: Pansel Kantongi Dua Pendaftar Pertama Calon Pimpinan KPK) (obs)