Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan merasa terenyuh ketika membayangkan kondisi Angeline saat masih hidup. Seperti diketahui, Angeline yang dilaporkan tewas pada 16 Mei ditemukan dalam kondisi tewas terkubur di halaman belakang rumah keluarga angkatnya di Sanur, Denpasar, Bali, pada 10 Juni.
Kisah tragis Angeline, menurut Yuddy, membuatnya ingin mengerahkan segala upaya untuk menolong mendiang bocah ayu itu dan orangtua kandungnya, salah satunya dengan menanggung biaya yang mesti ditanggung keluarga Angeline terkait autopsi jenazah, visum, dan lain-lain.
“Saya sudah bicara langsung dengan ibu kandung Angeline. Saya bilang jangan pikirkan biaya autopsi, visum, dan segala macam. Ada teman-teman saya di sana. Staf pribadi saya yang akan mendampingi dan mengurus semua sampai selesai,” kata Yuddy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah ada kementerian lain yang mengurusi hal-hal terkait Angeline tersebut, Yuddy menyatakan ia hanya ingin lebih banyak membantu. “Ya tidak apa-apa kan. Banyak yang bantu kan bagus. Dari sisi kemanusiaan saya prihatin, dan mungkin banyak ‘Angeline-Angeline’ lain,” ujar Yuddy.
Yuddy kembali menyatakan rasa sedihnya melihat nasib Angeline. “Bayangkan saja, (kalau) anak kita yang begitu bagaimana? Ya kebetulan saja anak kita berasal dari keluarga mampu. Kalau tidak mampu? Masih banyak anak-anak seperti itu," ujarnya.
Yuddy merupakan salah satu menteri yang sempat berkunjung ke rumah Angeline di Denpasar ketika bocah itu dilaporkan tewas. Namun Yuddy tidak dibukakan pintu oleh keluarga angkat Angeline seperti juga yang terjadi pada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise.
Simak Fokus:
Siapa Bunuh Angeline?Semula, kata Yuddy, dia berharap Angeline ditemukan selamat. “Tadinya saya berniat, kalau Angeline sudah ketemu dan misal keluarga angkatnya tidak mampu mengurus dia, saya siap jadi orang tua angkatnya. Saya sudah minta pada Kapolda Bali,” ujar menteri asal Partai Hanura itu.
Sayang Angeline ditemukan tewas. Satu orang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhnya, yakni mantan pembantu keluarga angkatnya Agustinus Tai Mandamai. Sementara ibu angkat Angeline, Margriet Megawe, ditetapkan sebagai tersangka kasus penelantaran anak terhadap Angeline.
(agk)