Kapolri Tolak Kosongkan Kantor Golkar, Hanya Mau Amankan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 16 Jun 2015 06:57 WIB
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan lembaganya bukan eksekutor meski sudah ada keputusan pengadilan. Polri hanya bertugas menjaga keamanan.
Massa Angkatan Muda Partai Golkar dari salah satu kubu apel di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa, 25 November 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti enggan menuruti permintaan Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) untuk mengosongkan Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Saat ini kantor di daerah Slipi, Jakarta Barat itu dikuasai oleh pengurus Golkar hasil Munas Ancol pimpinan Agung Laksono.

Soal permintaan pengosongan ini, Badrodin mengaku telah menerima surat permohonan secara resmi dari kubu Ical. "Tentu akan kami pelajari, keputusan belum inkracht masih upaya hukum lagi," kata Badrodin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat kemarin.

Meski menyatakan baru akan mempelajari, namun Badrodin menyatakan bahwa kepolisian bukan pihak yang berwenang untuk mengeksekusi sebuah keputusan. Polisi hanya memberikan pengamanan. "Masa polisi suruh mengosongkan rumah, mengosongkan kantor," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun mempersilakan jika ada pihak yang mau mengosongkan kantor itu selama keamanan dan ketertiban tetap dijaga. "Polisi jaga keamanan," ujarnya.

Orang nomor satu di institusi kepolisian itu menolak jika dikatakan bahwa penolakan disebabkan permasalahan yang terjadi kali ini berlatarbelakang politik murni.

Penolakan ini lantaran memang pengosongan bukan ranah kewenangan Polri. Bahkan jika sudah ada keputusan persidangan, yang bertindak sebagai eksekutor bukan polri. "Polisi menjaga keamanan supaya tidak bentrok," kata Badrodin. (Baca juga: JK Yakin Islah Golkar Tetap Dijalankan Ical-Agung)

Golkar saat ini punya dua kepengurusan. Kepengurusan pimpinan Agung Laksono saat ini menguasai kantor DPP Golkar. Sementara kubu Ical terus berharapa kantor DPP dikosongkan karena upaya islah sudah dilakukan.

Ia pun meminta Agung Laksono dan para pengurus Golkar yang lain untuk meninggalkan kantor tersebut. Menurut Ical, pengosongan kantor merupakan salah satu usulan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga tokoh senior Golkar sebagai bagian dari islah. Kalla yang pernah menjadi Ketua Umum Golkar juga bertindak sebagai inisiator dalam islah ini. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER