Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membenarkan tentang adanya kelompok gelandangan dan pengemis musiman yang selalu merangsek ke Jakarta tiap Ramadan datang. Menurut dia, Jakarta punya daya tarik yang kuat untuk kelompok-kelompok tersebut mencari rezeki dengan cara yang instan.
"Banyak orang gelandangan dan pengemis (gepeng) musiman ke Jakarta karena banyak 'gula-gulanya'. Banyak orang yang mau bersedekah," kata Khofifah saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (19/6).
(Lihat Juga: Sindikat Pemasok Gelandangan Incar Buka Bersama dan Sahur)Khofifah juga mengklaim hal ini merupakan sebuah tren terutama di bulan Ramadan. Dia mengatakan kelompok gepeng musiman datang ke Jakarta dengan menggunakan mobil dan memiliki koordinator tersendiri. Biasanya mereka pun berasal dari daerah yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Daerah asal mereka relatif teridentifikasi sebenarnya. Mereka berasal dari desa tertentu di daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," ujarnya.
(Lihat Juga: Wagub Jakarta Minta Polisi Usut Sindikat Penyalur Gelandangan)Sayangnya, Khofifah tidak mau menyebut nama daerah tersebut secara spesifik. Namun, dia menyebut ada beberapa kampung yang pekerjaan warganya hanya meminta-minta.
Lebih jauh lagi, Khofifah mengungkapkan para gepeng musiman tersebut sebenarnya bukanlah orang yang benar-benar miskin. Dia menyebutkan contoh ada salah satu gepeng yang anaknya seorang dokter. Ada juga gepeng lain yang anaknya kuliah. Namun, anak para gepeng tersebut tidak pernah tahu kalau orangtuanya peminta-minta.
Para gepeng bertahan untuk meminta-minta, katanya, disebabkan pendapatan yang diterima mereka sangat besar. Khofifah menyebut angka Rp 200 ribu sehari per orang. Bahkan, katanya, ada gepeng yang mendapatkan penghasilan Rp 25 juta sebulan.
"Pasti ini sangat menggiurkan," katanya.
Sebelumnya, Dinas Sosial DKI Jakarta membenarkan adanya kelompok gepeng musiman yang datang ke ibu kota dan memanfaatkan situasi bulan Ramadan. Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan menyebut kelompok gepeng musiman tersebut sebagai sindikat.
Gepeng musiman pun mereka sebar di beberapa titik di Jakarta. "Sekarang ada titik-titik tertentu sudah diintai. Misalnya, ada kegiatan tertentu buka bersama di masjid besar, itu ada yang memasok. Namun, kami perlu waspadai benar tidak itu informasinya," kata Masrokhan saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (18/6).
Selama 2014, tercatat sebanyak 15.113 gelandangan dan pengemis yang berhasil diamankan oleh Dinas Sosial di seluruh kawasan ibu kota. Sementara itu, sejak Januari hingga Juni 2015 sudah ada 4.409 gelandangan yang berhasil diamankan Dinas Sosial DKI Jakarta.
Para gelandangan dan pengemis yang diamankan akan dibina terlebih dahulu sebelum dikembalikan oleh Pemprov Jakarta ke kampung halamannya masing-masing.
(utd)