Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku belum ada bahasan mengenai kursi tambahan menteri bagi beberapa partai pendukung ataupun seputar perombakan Dalam Kabinet Kerja.
"Belum dibicarakan, kita belum bicarakan. Presiden belum bahas," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (23/6).
JK yakin bahwa segala sesuatu yang dibahas oleh Presiden kelak terkait dengan perombakan kabinet akan menghasilkan suatu putusan yang baik. JK juga meyakini bahwa setiap menteri yang dipilih merupakan profesional walaupun berlatar belakang partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memangnya Pak Laoly (Menkumham) bukan profesional? Memangnya yang lain bukan profesional? Semua profesional," kata JK. (Baca juga:
Jelang Rombak Kabinet, PDIP Siapkan Calon Menteri Pengganti)
Sebelumnya, Presiden Jokowi tmeminta tiap kementerian dan lembaga untuk memberikan dua halaman laporan berisi capaian program dalam enam bulan lalu dan rencana program dalam enam bulan ke depan. Laporan itu ia minta maksimal diselesaikan dalam dua hari. (Baca juga
Pengamat LIPI: Menteri dengan Performa Bagus Cuma Susi)
"Saya ingin menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan pencapaian program yang telah kita lakukan. Untuk itu, pertama saya minta seluruh kementerian dan lembaga laporan pencapaian program selama enam bulan, mulai November sampai April. Saya minta dalam dua hari ini bisa diselesaikan," ujar Jokowi. (Baca juga
Survei: Soal Reshuffle Puan Layak Diganti dan Susi Favorit)
Laporan kinerja para menteri ini diminta Jokowi karena isu adanya perombakan kabinet akan dilakukan setelah Lebaran. Beberapa menteri dinilai publik kurang menunjukkan kinerja yang kurang baik.
Isu bahwa Jokowi akan melakukan perombakan Kabinet Kerja makin kuat ketika Jokowi marah-marah usai melakukan kunjungan ke Tanjung Priok. Jokowi pun menegaskan dia akan mencopot pejabat, termasuk menteri yang membuat waktu bongkar muat di Tanjung Priok tetap lama.
Selain itu, usai menerima laporan dari para menterinya, Jokowi menyebutkan ada kementerian yang mendapatkan rapor merah. Penilaian atas kinerja menteri dibagi tiga, merah untuk jelek, kuning untuk sedang dan hijau untuk baik.
Soal perombakan kabinet ini, Koalisi Indonesia Hebat yang menjadi partai pendukung pemerintah, enggan memberikan komentar. Hanya saja, NasDem menyebutkan, jika ada perombakan, jatah menteri untuk tiap parpol tidak berubah.
(hel)