Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Seksi Penyusunan Program Direktorat P2TK Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Tagor Alamsyah Harahap mengatakan ada sekitar 26 ribu guru di jenjang pendidikan dasar yang akan pensiun pada tahun ini.
Tagor mengatakan pemerintah belum mempersiapkan pengganti puluhan ribu guru yang akan pensiun tersebut. Namun demikian, dia memastikan tidak akan terjadi kekurangan guru.
"Lulusan Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) ada banyak. Namun, jumlah lulusan LPTK yang sudah melewati Pendidikan Profesi Guru (PPG) masih sedikit," kata Tagor ketika ditemui saat diskusi di Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah guru yang telah lulus PPG, kata Tagor, baru berjumlah 10 ribu. Sementara, pemerintah mengharuskan guru lulus S1 serta PPG sebagai syarat agar disertifikasi sebagai guru profesional sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen.
Artinya, kata Tagor, dibutuhkan 16 ribu pengganti guru yang pensiun. "Kami akan mulai gencar agar para guru yang belum PPG segera PPG karena begitulah ketentuan Undang-undang, di mana guru yang diangkat tahun 2005 harus selesai disertifikasi pada tahun ini," katanya.
Di sisi lain, Konsultan Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) Totok Amin Soefijanto berpendapat pensiunnya 26 ribu guru tersebut merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah untuk melakukan regenerasi.
Pemerintah diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk memasukkan berbagai program inovatif yang lebih bisa dijalankan oleh guru dalam usia produktif.
"Dalam lima tahun, hampir 40 persen guru di Jakarta akan pensiun. Ini peluang yang tepat bagi pemerintah untuk regenerasi," katanya.
(meg)