Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjanjikan kenaikan gaji hingga dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP) kepada supir bus kopaja. Kenaikan gaji diberikan setelah integrasi kopaja dengan TransJakarta mulai Agustus mendatang. "Sopir mau dua kali UMP," kata Ahok di Balai Kota, DKI Jakarta, Rabu (24/6).
Sebelumnya, UMP Jakarta 2015 diputuskan sebesar Rp 2,7 juta. Maka per Agustus nanti, sopir kopaja yang terintegrasi TransJakarta akan mendapatkan gaji sekitar Rp 5,4 juta.
Karena pemberian gaji akan dilakukan kepada para sopir kopaja di Jakarta, maka para penumpang bus tersebut diingatkan untuk bersiap menyambut datangnya perubahan sistem pembayaran ongkos setiap kali hendak menggunakan jasa Kopaja mulai Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mendapat gaji rutin tiap bulan, sertifikat pengemudi juga akan diberikan PT. TransJakarta kepada para calon sopir bus kopaja yang terintegrasi dengan mereka. Sertifikasi dilakukan agar sopir-sopir bus kopaja baru dapat dijamin kualifikasinya dalam mengendarai bus.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan bahwa penerapan sistem pembayaran menggunakan kartu (e-ticketing) akan didorong untuk berlaku di moda transportasi kopaja baru mulai Agustus mendatang.
Selain mengurangi penggunaan uang kertas, Ahok juga yakin penggunaan e-ticketing akan mempermudah pengendalian penumpang agar tidak sembarangan menghentikan bus oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Saya mau memaksa orang naik-turun bus pakai kartu. Jadi, penentuan rute disesuaikan dengan tujuan anda sering kemana. Saya akan buat anda seminimal mungkin naik-turun bus, itu konsepnya," kata Ahok.
Ketua Umum kopaja Nanang Basuki mengatakan kopaja akan akan dibayar dengan sistem rupiah per kilometer. "Nanti, bus-bus difungsikan untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat di mana saja. Rutenya (Kopaja) nanti mengikuti yang diatur TransJakarta," ujar Nanang Basuki.
Sebelumnya, Direktur Utama PT. TransJakarta Antonius Kosasih mengatakan bahwa bus-bus baru kopaja yang dikendalikan perusahaannya nantinya tetap melalui jalur-jalur umum, disamping melintas di koridor TransJakarta.
Namun, pengaturan akan dibuat oleh TransJakarta agar bus-bus kopaja tidak berhenti untuk mengambil atau menurunkan penumpang secara sembarangan di jalanan ibu kota.
"Tadi arahan Pak Gubernur kreatif sekali. Jadi, trayeknya (kopaja) bukan trayek yang tetap (fix). Busnya karena kecil bisa kita lewatkan untuk mengisi (daerah yang membutuhkan bus)," kata Kosasih.
(hel)