Ahok Janji Keluarkan Siswa Tawuran Jika Ada Laporan Polisi

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Kamis, 25 Jun 2015 13:21 WIB
Ahok menyebutkan, penindakan terhadap tawuran pelajar mesti tegas, mirip penanganan tempat hiburan yang nakal.
Ahok mencoba menembak usai meresmikan Lapangan Tembak Rama Shinta di Markas Kopassus, Cijantung, Rabu (17/6). Photografer CNN Indonesia/Abi Sarwanto
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali berjanji akan mengeluarkan murid-murid sekolah negeri di Jakarta jika terbukti melakukan tawuran di kawasan ibu kota. Namun, 'pengusiran' anak-anak sekolah yang terlibat tawuran tidak akan dilakukan secara sembarangan nantinya.

Ahok—sapaan Basuki—mengatakan akan mengeluarkan murid yang terlibat tawuran dari sekolah hanya setelah dirinya mendapat laporan dari kepolisian.

"Kami akan keluarkan (siswa yang terlibat tawuran). Jadi laporan polisi pelajar ada yang berantem, kita akan keluarkan mereka dari sekolah negeri. Sama seperti penindakan tempat hiburan yang ada narkobanya. Jika sampai dua kali masuk laporan, kita tutup mereka. ‎Tawuran juga akan kita tegaskan begitu," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/6), usai bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian. (Baca juga: Cegah Tawuran, Pemprov DKI dan Polda Bentuk Tim Terpadu)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan perkataan Ahok, Tito mengatakan akan bersikap tegas terhadap para pelajar yang terlibat tawuran di Jakarta. Tindakan tegas akan diberikan jika pendekatan persuasif aparat kepolisian tidak mampu membendung maraknya tawuran antar pelajar di ibu kota.

"Ya kita akan petakan lokasi rawan tawuran-tawuran ini. Prinsipnya kita lakukan dulu langkah-langkah pembinaan proaktif. Tapi, kalau terjadi juga, tindakan tegas ya harus kita lakukan," kata Tito. (Baca juga: Pekerja Profesional Lebih Pilih Taksi Ketimbang TransJakarta)

Sebelumnya, Ahok dan Tito telah menyepakati kerjasama untuk membentuk tim terpadu penanganan konflik sosial di Jakarta. Pembentukan tim terpadu dilakukan sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya menekan angka tawuran antar warga maupun siswa yang marak terjadi di Jakarta.

"Pembentukan tim terpadu ini biasa, nanti kami (Pemprov DKI) yang bantu menganggarkan dananya. Tim ini wajib dibuat sesuai isi Inpres Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Konflik Sosial," ujar Ahok.

November tahun lalu, Ahok juga berjanji akan mengeluarkan dari sekolah para siswa yang terlibat tawuran. Janji itu disampaikan usai dirinya ditemui oleh Erlita Hidayat, seorang ibu yang anak sulungnya tewas dibacok pada sebuah tawuran pelajar di Pejaten, Jakarta Selatan.

“Tawuran tidak mungkin berhenti kalau enggak dikasih sanksi tegas. Jadi kalau kamu tawuran dan kamu ada di sekolah negeri, saya keluarkan kamu dari sekolah negeri. Kalau kamu lalu masuk sekolah swasta dan masih tawuran di sekolah swasta, saya keluarkan kamu dari Jakarta,” ujar Ahok usai ditemui Erlita.

Ahok juga tak akan memberi ampun terhadap gangster yang ada di sekolah-sekolah. “Saya keluarkan (kamu dari sekolah). Jadi gangster di luar saja supaya bisa membunuh dan terbunuh. Jangan manfaatkan dan menekan anak-anak di bawah umur atau junior kamu,” kata mantan bupati Belitung Timur itu. (Baca juga: Per Agustus, Ahok Janjikan Gaji Sopir Kopaja Rp 5,4 Juta)

“Kalau ingin jadi jagoan, jadi jagoan bener di luar. Jadi preman beneran. Mungkin ada gunanya gua ekspor ke luar negeri,” kata Ahok, sinis (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER