Sopir Kopaja Disertifikasi, Ahok Tak Pentingkan Ijazah

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2015 10:12 WIB
Menurut Ahok, untuk bisa mengendarai mobil dibutuhkan kesabaran dan menguasai teknik mengemudi yang tidak berkaitan dengan ijazah pendidikan.
Contoh bus Kopaja yang akan beroperasi dan dikendalikan di bawah naungan PT. TransJakarta mulai Agustus mendatang. Kopaja telah sepakat untuk bekerjasama dengan TransJakarta menciptakan sistem transportasi massal berbasis bus yang baru di Jakarta, Rabu (24/6). (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuka peluang bagi tiap individu dengan latar belakang pendidikan apapun untuk menjadi supir bus Kopaja baru yang dikelola PT TransJakarta.

Ahok—sapaan Basuki—mempersilakan mereka yang tidak punya ijazah ikut mendaftar sebagai sopir Kopaja yang terintegrasi dengan Transjakarta. Bekas Bupati Belitung Timur itu menganggap latar belakang pendidikan formal tidak begitu penting bagi para calon sopir di Jakarta.

"Saya tidak mau ada istilah supir itu harus berijazah SMA. Bahkan, tidak berijazah SD pun bagi saya boleh karena kita hanya butuh kesabaran, dan teknis membawa mobil. Urusannya apa dengan ijazah?" kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ahok, latar belakang pendidikan diperlukan untuk profesi akademis seperti guru atau dosen. Jika hanya sopir saja, Ahok tak mempermasalahkan apapun latar belakangnya.

"Jadi Presiden saja SMA syaratnya ya kan?" ujar Ahok. (Baca juga: Tiket Berlangganan Cara Baru Ahok Gaet Penumpang Bus Kota)

PT TransJakarta diketahui akan memberikan sertifikat kepada para calon sopir bus kopaja yang sudah terintegrasi. Sertifikasi dilakukan agar para sopir bus kopaja baru dapat dijamin kualifikasinya dalam mengendarai bus.

Selain diberikan sertifikat, seluruh sopir bus kopaja baru juga akan mendapat gaji sebesar dua kali Upah Minimum Provinsi. Jika UMP DKI Jakarta saat ini sebesar Rp 2,7 juta, maka gaji sopir kopaja itu nantinya bisa mencapai Rp 5,4 juta tiap bulannya. 

Karena digaji, para sopir kopaja ini tak perlu mengejar setoran sehingga diharapkan akan mengurangi perilaku ugal-ugalan di jalan raya. Kopaja akan dibayar untuk setiap kilometer yang ditempuh bus mereka oleh PT Transjakarta. (Baca juga: Gabung TransJakarta, Kopaja Hilangkan Sistem Setoran)

Integrasi Kopaja dengan TransJakarta pun diketahui akan mulai berjalan pada Agustus mendatang. Diperkirakan akan ada 300 bus Kopaja yang dikendalikan oleh PT TransJakarta untuk mengangkut penumpang di seluruh kawasan di ibu kota dua bulan mendatang. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER