Jakarta, CNN Indonesia -- Selama Ramadan, Jakarta menghadapi potensi pasar tumpah yang tersebar di beberapa titik, salah satunya terletak di Cikini, atau di sekitar Pasar Bendungan Hilir. Pasar dadakan yang terdiri dari unsur pedagang kaki lima tersebut juga tak luput dari perhatian Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaja Purnama.
Ahok--sapaan Basuki--mengatakan bahwa baginya PKL adalah sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan. Namun ia menambahkan, para PKL yang telah diberi kesempatan, agar berjualan secara tertib dan tidak merugikan warga banyak.
"Pasar tumpah kita lihat, kalau tidak tutup trotoar, kami kasih. Itu yang saya katakan, bagi saya PKL tulang punggung ekonomi kerakyatan. Tetapi bukan berarti kamu merugikan warga banyak,” ujarnya di Balai Kota, Senin (29/6). (Baca juga:
M Taufik Prediksi Ahok Kalah di Pilgub Jakarta 2017)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasar tumpah yang kerap muncul sebelum waktu berbuka puasa, banyak menjual berbagai macam jenis makanan yang biasa disantap ketika buka puasa. Aneka makanan tersebut seperti es, kolak dan lainnya. Karena banyak yang membeli, wilayah sekitar pasar tumpah menjadi macet.
Potensi kemacetan juga menjadi keresahan dari Ahok. Ia menyatakan tidak masalah berjualan asal tidak merugikan orang lain. "Kamu udah menutupi jalan seenak mungkin. Kamu untung, orang-orang rugi, kamu jahat. Tapi kalau kamu masih bisa diatur dan tidak mau menutupi jalan, berarti kamu baik," ujar Ahok. (Baca juga:
Haji Lulung Sebut Ahok Pencitraan dalam Berantas Korupsi)
Ahok juga memberikan komentar terkait kebersihan makanan yang dijual pada pasar tumpah. Pihaknya tidak akan memberikan toleransi kepada pedagang jika ditemukan kandungan zat-zat berbahaya.
"Kalau jual makanan berbahaya, ya kamu jahat. Membuat orang kanker, kerupuk dikasih zat pewarna, cendol warna tekstil biru sama kuning, itu kan gila temuan kayak gitu. Terus ada rhodamine, zat warna yang merusak hati, kita tidak mau toleransi,” tutur Ahok.
Kemaren, Ahok melakukan kunjungan mendadak di Pasar Benhil yang menjadi pasar tumpah penjual makanan berbuka. Selain meminta para pedagang untuk tertib, Ahok bersama dengan BB POM melakukan pemeriksaan terhadap makanan yang dijual di sana. Masih ditemukan makanan yang menggunakan bahan-bahan berbahaya, seperti pewarna tekstil. (Baca juga:
Sopir Kopaja Disertifikasi, Ahok Tak Pentingkan Ijazah)
Penjual pun makin pandai mengakali pembeli. Untuk membuat warna hijau lebih muda agar tampak seperti pewarna makanan, mereka mencampur pewarna tekstil biru dengan kuning.
Ahok menegaskan, dia berencana untuk membuat para PKL yang berjualan di Jakarta memiliki sertifikat dari BB POM. Tanpa sertfikat itu, PKL tidak boleh berjualan di Jakarta
(hel)