Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya akan mengidentifikasi rumah-rumah yang ditinggalkan oleh pemiliknya saat lebaran. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap tindak kriminal pencurian dan perampokan yang marak terjadi saat lebaran berlangsung.
"Saya minta kapolres dan kapolsek diidentifikasi mana pemukiman yang ditinggalkan," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/6).
Selain melakukan pendataan, Polda Metro juga akan meningkatkan patroli keliling untuk memantau lingkungan perumahan dan yang terindikasi sebagai kawasan rawan tindak kriminal di DKI Jakarta. (Baca:
Kapolda Duga Ada Dalang di Balik Keributan PKL Monas)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Tito juga menuturkan telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polda Metro untuk menjalin kerjasama dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk mengamankan lingkungan dari tindak kriminal dan menciptakan suasana kondusif di setiap wailayah di DKI Jakarta.
Tito mengatakan bahwa selain mengandalkan pihak kepolisian, Ia meminta khususnya kepada warga DKI Jakarta untuk saling menjalin komunikasi dengan lingkungan tempat tinggalnya, agar bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bisa diantisipasi lebih awal.
Berdasarkan data Polda Metro Jaya, selama Mei 2015 telah terjadi 1.447 kasus kejahatan. Antara lain, pencurian dengan pemberatan sebanyak 253 kasus, pencurian dengan kekerasan 19 kasus, perampasan 27 kasus, perampokan empat kasus, pembajakan satu kasus, pencurian kendaraan sepeda motor 154 kasus, mobil 56 kasus. Kemudian pembunuhan delapan kasus, penganiayaan berat 146 kasus, pemerasan 38 kasus, pemerkosaan enam kasus, dan narkotika 547 kasus. (Baca juga:
Polisi Gagalkan Penyelundupan Dua Tronton Gula Pasir)
Sebelumnya diberitakan, survei yang dipublikasikan Economist Intellegence Unit menunjukkan hasil mencengangkan. Dari 50 kota yang diteliti di dunia, Jakarta berada di urutan pertama kota paling tak aman sejagat.
Selain itu, berdasarkan data yang dihimpun CNN Indonesia pada awal tahun 2015 menunjukkan bahwa kasus-kasus pencurian kerap terjadi di Jakarta sepanjang 2014. Angka kasus pencurian dengan kekerasan (curas) mencapai 904 kasus. Sementara kasus pencurian disertai pemberatan (curat) sebanyak 3.515 kasus. Tindak pencurian kendaraan bermotor (curanmor) sebanyak 3.162 kasus.
(sur)