Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional menyiapkan tiga alat utama yang terpasang di trek penyelamatan. Ketiga alat tersebut diharapkan bisa memudahkan evakuasi yang dilakukan tim di lokasi. Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan ketiga alat tersebut disiapkan berdasarkan standar operasional prosedur yang sesuai.
"Untuk alat pertama adalah alat untuk bisa memotong metal yang terdapat di serpihan pesawat. Alat itu akan bisa menembus metal tersebut," kata Soelistyo saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (30/6).
(Lihat Juga: FOKUS Hercules Jatuh di Medan)Alat kedua, kata Soelistyo, adalah alat yang berfungsi untuk memotong bangunan-bangunan. Alat tersebut tidak jauh berbeda dengan alat pertama. Namun, alat kedua berfungsi untuk menembus material dari bangunan.
(Lihat Juga: Kronologi Jatuhnya Hercules di Medan)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, alat terakhir adalah alat yang digunakan untuk mengevakuasi para korban di daerah berbahaya. " Hal itu untuk menghindarkan korban dari bahan kimia yang berbahaya," ujarnya.
Selain itu, setiap petugas Basarnas juga dilengkapi dengan peralatan medis untuk perorangan dan tim. Dengan adanya alat-alat tersebut, Soelistyo berharap 25 anggota Basarnas bisa dimanfaatkan dan dipergunakan dengan baik untuk mempercepat evakuasi.
(Lihat Juga: Evakuasi Korban Hercules TNI Jatuh Di Medan Terus Dilakukan)
Hingga kini, sekitar enam jam setelah pesawat tersebut jatuh, sudah lebih dari 40 korban meninggal dunia yang sudah disemayamkan di Rumah Sakit Adam Malik, tapi belum semua korban tersebut teridentifikasi identitasnya. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Fuad Basya melalui keterangan pers terakhirnya menyatakan lima prajurit TNI AU dipastikan gugur akibat peristiwa nahas tersebut.
(Lihat Juga: Pilot Pesawat Hercules yang Jatuh Siswa Terbaik Sekkau A-97)Sebanyak 12 awak pesawat dikabarkan ada di dalam pesawat saat pesawat tersebut lepas landas dari Landasan Udara Abdulrahman Saleh pada Senin (29/6). Namun informasi terakhir, saat pesawat tersebut lepas landas dari Lanud Halim Perdanakusumah pada Selasa (30/6) pagi, ada sekitar 30 orang lain yang masuk dan ikut dalam perjalanan pesawat ke Tanjung Pinang.
(utd)