Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful Hidayat mengimbau agar kegiatan sahur di jalan atau sahur
on the road dilakukan dengan menggunakan sepeda. Hal ini lantaran maraknya konvoi kendaraan bermotor dan bentrokan yang terjadi dalam kegiatan tersebut.
Djarot menyayangkan acara sahur
on the road yang mestinya menjadi ajang berbagi menjadi ajang-ajang kebut-kebutan dan konvoi kendaraan seperti yang terjadi belakangan ini.
"Tidak bagus itu. Makanya kita bikin acara sepedaan itu kan untuk supaya tidak ada sahur
on the road. Ternyata masih ada," kata Djarot, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (6/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot menekankan, sahur
on the road dengan menggunakan sepeda juga akan membuat badan menjadi sehat.
"Kemarin kan kita kasih contoh, naik sepeda saja lah daripada naik motor. Malah lebih bagus kan buat kesehatan,” tutur bekas Wali Kota Blitar ini.
Djarot mengatakan sahur
on the road jangan dilakukan hanya untuk menunjukkan eksistensi diri. Perlu keseriusan dalam pelaksanaannya.
“Sahur ya sahur, bukan konvoi gitu. Kita pakai sepeda juga kan tetap bagi-bagikan sahur. Tapi naik sepeda," kata Djarot.
Politikus PDI Perjuangan ini memandang sahur di jalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor lebih pada sekadar jalan-jalan. (Baca:
Djarot Bawa Tradisi Ramadan Blitar ke Jakarta)
“Sebenarnya itu bukan sahur, hanya jalan-jalan saja,
show off saja. Di mana sahurnya dia? Malah nggak sahur. Cuma jalan-jalan saja itu," kata Djarot mengkritisi lebih jauh.
Oleh karena itu, lanjut Djarot, ia meminta Satpol PP untuk mengadakan operasi agar tercipta ketertiban pada waktu sahur. “Tidak boleh seperti itu (kebut-kebutan dan bentrokan),” ujarnya.
(obs)