Ahok Ingin Kereta Cepat Jakarta-Bandung Berpusat di Manggarai

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 14:08 WIB
Rencana dijadikannya kawasan Halim sebagai pusat kereta cepat Jakarta - Bandung akan membuat ribuan rumah akan tergusur.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mencoba salah satu gerbong commuter line yang bertemakan Jakarta di Commuter Line jurusan Bekasi, Minggu, 21 Juni 2015. Gerbong bertema ini dalam rangka menyambut HUT Jakarta 488. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kamis (2/7) pagi. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas perkembangan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) dan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Ahok—sapaan Basuki—mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membangun koridor LRT jurusan Bekasi-Grogol. Selain itu, Pemprov DKI juga diminta ikut terlibat dalam rencana pembangunan jaringan kereta cepat dari Jakarta menuju Bandung.

"Kami sama-sama duduk sepakati," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 2/7). (Baca juga: Ahok Bangun Jalan Layang Tambahan Semanggi Tahun Depan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk kereta cepat Jakarta - Bandung, dijadwalkan akan dipusatkan di kawasan Halim Perdanakusuma , Jakarta Timur. Namun jika itu diwujudkan, bakal ada sekitar 1.200 kepala keluarga yang tergusur. "Saya kira itu tidak gampang," katanya.

Karena itu Ahok memberikan masukan soal kendala yang bakal dihadapi jika pembangunan kereta cepat di Halim ini dilanjutkan. Sebagai gantinya, Ahok menawarkan Stasiun Manggarai.

Masalahnya, lanjut Ahok, investor yang akan masuk adalah investor asal China. Mereka selama ini menggunakan kereta api yang berjalan di rel lebar. Sementara yang cocok dengan rel Manggarai adalah kereta asal Jepang yang bisa berjalan di rel yang sempit. (Baca juga: Ahok Minta Transaksi Operasi Pasar Secara Nontunai)

Ahok sendiri menilai, pemerintah seharusnya membangun kereta yang dapat berjalan di jaringan rel sempit. Pasalnya saat ini semua kereta yang beroperasi Pulau Jawa berjalan di rel yang sempit.

"Buat apa memaksa (menggunakan kereta yang besar). Nanti juga kalau rusak bagaimana? Kalau kereta yang sempit kan bisa menumpang (ke jalur kereta yang sudah ada). Kalau kereta yang lebar kan jadi masalah," kata Ahok.

Selain rute LRT dari Pemerintah Pusat yang membentang sepanjang Bekasi-Grogol, Pemprov DKI Jakarta juga telah merencanakan membangun tujuh koridor LRT mulai akhir tahun ini. Ketujuh rute tersebut ialah Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km). (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER