Beda Cara Calon Pimpinan KPK Tuntaskan Tes Tulis 70 Soal

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jul 2015 12:32 WIB
Ada sebanyak 70 soal dalam tes tertulis seleksi calon pimpinan KPK. Jimly Asshiddiqie menuntaskannya 15 menit lebih lama ketimbang Johan Budi.
Tim Konsultatif Independen (Tim Sembilan) Ketua DKPP Jimly Asshiddiqiei, Jakarta, Kamis, 12 Februari 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi Sapto Prabowo memang menjadi orang pertama yang keluar dari ruangan tes seleksi tahap dua calon pimpinan KPK di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara. Namun nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie juga tak bisa dikesampingkan dalam proses seleksi kali ini.

Jimly menyudahi tes tulisnya hanya selang 15 menit setelah Johan keluar dari ruang pelaksanaan tes. Pria yang datang menggunakan peci tersebut tampak terburu-buru saat keluar dari ruang tes seleksi.

Jimly mengaku dirinya mengisi semua pertanyaan yang berjumlah 70 soal tersebut. Namun meski semua soal dia isi bukan berarti soal-soal mudah dijawab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Susah. Mengenai organisasi dan kepegawaian. Kami belum mengerti tapi alhamdulillah sudah dijawab," kata Jimly di lokasi, Rabu (8/7).

Setelahnya, kata Jimly, dia menyerahkan keputusan akhir kepada tim pansel KPK untuk menilai. Jimly langsung bergegas untik pergi keluar dari lokasi tes seleksi padahal rangkaian tes tahap dua belum selesai.

Jimly mengaku sudah ada janji untuk mengisi ceramah di kejaksaan dan akan kembali sebelum rangkaian tes dimulai kembali.

Beda Jimly, beda juga dengan yang dirasakan Ahmad Yani. Politisi Partai Persatuan Pembangunan tersebut merasa pertanyaan yang ada di soal tersebut bersifat normatif. Itu artinya, Ahmad Yani tidak 100 persen mengisi soal yang diberikan kepadanya. "Bahkan ada soal yang keliru antara pertanyaan dan jawaban, maka saya tidak isi," kata Ahmad.

Ahmad mengaku dirinya sedikit canggung saat menghadapi soal pilihan ganda yang diberikan tim pansel. Alasannya, dia sudah lama tidak menjawab pertanyaan semacam itu. Meski begitu, dia pun melontarkan sedikit kritiknya terhadap soal yang disediakan.

Menurutnya, alangkah lebih baik jika soal kompetensi seperti ini dikombinasikan dengan soal-soal lain. "Ini soal-soal pasal. Namun mungkin penilaiannya nanti disatukan dengan yang makalah ya," ujarnya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER