Pansel Capim KPK: Lima Orang Gugur dan Ada Aksi Contek

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jul 2015 19:20 WIB
Tercatat ada lima nama yang tidak hadir dalam seleksi tahap dua calon pimpinan KPK. Kelimanya pun dianggap tak memiliki komitmen untuk memberantas korupsi.
Ketua Pansel Pimpinan KPK Destry Damayanti (kedua kanan) bersama Juru Bicara Pansel Betti Alisjahbana (kanan) dan Anggota Pansel lainnya saat mengumumkan 194 nama pendaftar yang lulus dalam tahap seleksi administrasi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Sabtu, 4 Juli 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seleksi tahap dua pemilihan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi sudah selesai dilaksanakan. Ada beberapa catatan menarik yang dicatat oleh tim pansel selama satu hari pelaksanaan seleksi.

Juru bicara Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi Betti Alisjahbana mengatakan ada beberapa catatan menarik yang ditemukan usai tim pansel menggelar seleksi tahap dua, hari ini. Catatan pertama yakni mengenai jumlah peserta yang hadir.

Dalam catatannya, peserta yang hadir berjumlah 189 orang, itu artinya kurang lima orang dari jumlah peserta yang lulus seleksi tahap pertama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tak ada alasannya dan otomatis gugur," kata Betti saat ditemui seusai rangkaian tes dilaksanakan, Rabu (8/7) sore. Sayangnya Betti tidak mencatat kelima nama tersebut. Dia hanya mencatat empat nama tanpa mengetahui latar belakang keempatnya.

"Yang pertama Desman Reiner Siahaan, lalu ada Jhonny Edward, Edi Mulyana, dan satu lagi Franky Aryadi," ujarnya.

Dua anggota tim pansel yang sebelumnya ditemui, Destri Damayanti dan Yenti Ganarsih, sempat mengatakan, ketidakhadiran nama-nama tersebut menunjukkan adanya orang-orang yang memang tidak memiliki komitmen memberantas korupsi.

Catatan menarik selanjutnya yang dimiliki Betti adalah soal aksi contek-menyontek. Meski sebelumnya enggan membocorkan, akhirnya Betti membenarkan bahwa ada peserta yang melakukan aksi mencontek.

Sayangnya, Betti tetap tidak mau membocorkan berapa jumlah peserta yang melakukan aksi tersebut. "Ada, pokoknya tapi belum kita hitung semua. Kami juga tidak menegur karena langsung mencatatnya saja," kata Betti.

Sebanyak 194 orang pendaftar lulus dalam tahap seleksi administrasi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan mengikuti seleksi tahap kedua kali ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 orang merupakan perempuan, sementara 171 orang lainnya merupakan laki-laki.

Sebanyak 194 orang tersebut berasal dari berbagai profesi, di antaranya 46 orang advokat atau konsultan hukum, 31 orang berasal dari swasta dan BUMN, 28 orang dosen, 23 orang penegak hukum (polisi, jaksa dan hakim), sepuluh orang auditor, dan empat orang dari KPK.

Nama-nama seperti Johan Budi Sapto Pribowo dan Jimly Asshiddiqie pun lolos seleksi tahap pertama dan ikut dalam seleksi hari ini. Setelahnya pansel sudah merencanakan untuk mengumumkan hasil seleksi tahap dua pada 14 Juli 2015.

Seleksi menuju delapan nama yang akan dipilih pansel KPK masih panjang. Masih ada dua tahapan lagi sebelum 189 nama tersebut mengerucut menjadi delapan nama.

Betti pun mengatakan tim pansel tidak membedakan siapapun orang yang mengikuti seleksi kali ini. Tugas pansel adalah mencari orang terbaik yang siap mengabdi untuk memberantas korupsi. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER