Pilot Indonesia Diduga ISIS, Maskapai Koordinasi dengan BNPT

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jul 2015 15:40 WIB
Pilot-pilot yang terjerat paham radikal umumnya bersikap normal. Mereka bagus dalam bekerja dan tak ada masalah finansial. Semua itu dinilai pilihan pribadi.
Dua pilot Indonesia yang disebut bergabung dengan ISIS. (Dok. The Intercept)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dugaan pilot Indonesia terlibat ISIS disebut pakar penerbangan Gerry Soejatman bukan hal baru. Menurutnya, pada 2011 dan 2014 dugaan serupa juga menimpa pilot RI lainnya. Mereka berasal dari maskapai penerbangan komersial.

“Dengan sekarang (tahun 2015) total ada empat pilot yang diduga terlibat ISIS,” kata Gerry kepada CNN Indonesia, Kamis (9/7).

Namun, menurutnya, dua pilot yang diduga  bergabung dengan ISIS tahun ini sesungguhnya kasus lama. Indikasi keterlibatan keduanya telah tercium sebelum dokumen rahasia Kepolisian Federal Australia (AFP), dibocorkan oleh majalah online The Intercept dan dirilis di situsnya hari ini. (Baca: Polisi Australia Tuduh Dua Pilot Indonesia Terlibat ISIS)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua pilot itu adalah Ridwan Agustin dari AirAsia dan Tommy Abu Alfatih alias Tomi Hendratno dari Premiair. Tomi bahkan disebut pernah bekerja sebagai pilot TNI AU. (Baca: Pilot Indonesia Terlibat ISIS Diduga Pernah Gabung TNI AU)

“Sudah ada laporan dugaan (mereka terlibat ISIS) masuk ke BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Hanya saja Australia baru saja membocorkannya sekarang,” ujar Gerry.

Terkait keterlibatan pilot-pilot yang terkena paham radikal, kata Gerry, BNPT dan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri langsung membahasnya bersama maskapai. Mereka membicarakan bagaimana agar pilot tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan berbahaya.

Pilot-pilot yang terjerat radikalisme, menurut Gerry, secara umum terlihat normal. Mereka bagus dalam bekerja, tak bermasalah secara finansial. “Jadi bukan karena faktor ekonomi atau ketidakpuasan terhadap maskapai. Radikalisasi tidak ada hubungannya dengan maskapai,” kata dia.

Gerry menegaskan, bergabung dengan organisasi radikal hingga mau ke Suriah merupakan pilihan pribadi.

Ridwan yang sempat mem-posting beberapa fotonya dengan seragam pilot di depan pesawat AirAsia di akun Facebook yang kemudian ia tutup, kini disebut tinggal di Raqqa, Suriah. (Baca: AirAsia Pecat Pilot Indonesia karena Terbukti Kontak ISIS)

Sementara Tomi dalam informasi terakhir di akun Facebook-nya menyatakan meninggalkan pekerjaan dia sebagai pilot di Premiair pada 1 Juni dan kini bekerja sebagai ‘driver’ di  ‘Bumi Alloh Subhanahu Wata’ala.’ (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER