Jakarta, CNN Indonesia -- Pilot asal Indonesia yang disebut bergabung dengan ISI memberikan klarifikasi soal hal tersebut. Sebagaimana dilaporkan, Tommy Abu Alfatih alias Tomi Hendratno dan rekannya Ridwan Agustin dari AirAsia, terlibat dengan ISIS tercantum dalam dokumen rahasia Kepolisian Federal Australia (AFP) yang dibocorkan oleh majalah online The Intercept dan dirilis di situsnya, Rabu (8/7).
Menurut dokumen AFP, Tomi saat ini bekerja untuk maskapai penerbangan Premiair yang berbasis di Indonesia. Berdasarkan data AFP itu, Tomi bahkan disebut pernah bergabung dengan TNI Angkatan Udara. (Baca juga:
Polisi Australia Tuduh Dua Pilot Indonesia Terlibat ISIS)
Masih menurut dokumen rahasia yang bocor itu, Tomi lulus dari Jeanne d’arc Navy Officer Training College di Perancis pada 2005. Ia juga lulusan Universitas Merdeka di Surabaya pada 2008, dan barulah setahun kemudian, 2009, lulus dari sekolah instruktur penerbangan TNI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya pada 2010 Tomi berhenti bekerja sebagai pilot TNI AU dan bergabung dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Tahun berikutnya, 2011, dia berhenti dari Garuda Indonesia dan bekerja untuk Akademi Penerbangan Internasional Bali sebagai instruktur penerbangan bersertifikasi.
Sebagaimana dikutip dari laman detik.com, klarifikasi itu diberikan oleh seseorang yang mengirimkan pernyataan Abu Alfatih. Dia menanggapi pemberitaan terkait pilot itu. Seseorang bernama Abu Alfatih Hendratno itu menyebut dirinya masih sebagai WNI tetapi tidak menyebutkan di mana saat ini dia berada. Pernyataan terkait itu disampaikan dalam lima poin.:
1. Saya tidak ada kaitan dengan kelompok ISIS seperti mereka duga, itupun Anda muat sebelum ada klarifikasi2. Saya sebagai WNI yang berusaha menaati aturan dan kewajiban muamalah saya sebaik mungkin dalam hidup di negeri ini3. Apakah dengan hanya memberikan like pada status seseorang menjadikan kita serupa dengan mereka?4. Tidak ada baiat antara saya dengan ISIS sampai saat ini5. Bukan karena dampak dari berita itu saja tapi tidak dilalui klarifikasi pada yang bersangkutan adalah hal yang menurut saya perlu diluruskan.Demikian klarifikasi saya semoga kita semua bisa belajar menjadi lebih profesional dan lebih teliti dalam menjalani hidup ini. (Baca juga:
AirAsia Pecat Pilot Indonesia karena Terbukti Kontak ISIS)
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno akan menindaklanjuti informasi mengenai keterlibatan dua pilot Indonesia dalam organisasi radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Nanti saya akan bicara dengan BIN (Badan Intelijen Negara), Kepolisian, dan BNPT (Badan Penanggulangan Terorisme),” kata Tedjo usai menghadiri rapat bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta.
Tedjo menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran ISIS, salah satunya dengan memonitor jaringan radikal itu lewat BIN, Polri, dan BNPT. Ketiga lembaga itu mesti bekerjasama erat untuk menangkal paham ISIS yang makin luas menyebar di tanah air.
BACA FOKUS:
Pilot Indonesia Gabung ISIS (hel)