Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indriyanto Seno Adji menyatakan pihaknya tengah mendalami sumber uang dalam kasus suap tiga hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan.
"Masih pendalaman dari hasil geledah terkait sumber uang suap tersebut," kata Indriyanto ketika dikonfirmasi pada Selasa (14/7).
Penyidik KPK sebelumnya telah menggeledah kantor OC Kaligis selama hampir tujuh jam. Penggeledahan yang dilakukan sejak pukul 21.15 WIB dan selesai sekitar pukul 05.40 WIB berhasil membawa berkas dan dokumen yang dimasukan ke dalam dua koper besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, penyidik KPK tidak menjelaskan lebih lanjut terkait berkas dan dokumen yang telah dimasukkan ke dalam kedua koper tersebut. Berdasarkan pantauan CNN Indonesia selama proses penggeledahan, penyidik KPK mendapatkan tambahan delapan personel menjadi 23 orang.
"Kalau memang ada minimal dua alat bukti, maka akan diteruskan ke tahap penyidikan terhadap pihak yang bertanggungjawab," kata Indriyanto.
Penggeledahan terhadap kantor OC Kaligis tersebut terkait M Yagari Bhastara, sebagai pengacara dari tersangka korupsi dana bantuan sosial Achmad Fuad Lubis, Kepala Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang juga anak buah OC Kaligis.
Yagari diduga menyuap tiga hakim PTUN Medan dan seorang panitera terkait sidang gugatan sengketa korupsi dana bantuan sosial di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Seperti diberitakan sebelumnya, KPK menangkap lima orang dalam operasi tangkap tangan di Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/7). Kelima orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan pada Jumat malam (10/7).
Yagari alias Geri akan mendekam di Rumah Tahanan KPK; Tripeni ditahan di Rutan Pomdam Jaya Guntur Cabang KPK; Amir Fauzi dibui di Rutan Polres Jakarta Pusat; Dermawan Ginting menghuni Rutan Polres Jakarta Selatan; dan Syamsir mendekam di Rutan Polda Metro Jaya.
Dari operasi tangkap tangan, mulanya penyidik menemukan duit US$ 5 ribu di ruang kerja Hakim Tripeni. Selanjutnya, ketika diperiksa oleh tim penyidik, Tripeni mengaku masih ada duit lainnya di ruangan tersebut. Setelah digeledah, penyidik pun menemukan duit US$10 ribu dan Sin$ 5 ribu.
(meg)