Jalur pantura bukan menjadi jalur favorit Comot dan keluarganya saja. Jutaan pemudik juga beranggapan serupa. Sebelumnya, kemacetan selalu terjadi di jalur ini. Kemacetan panjang berjam-jam. Sudah jadi semacam kepastian bahwa jika mudik lewat pantura, maka tahankanlah diri Anda dengan siksaan macetnya.
Tapi tidak demikian dengan Lebaran tahun ini. Kemacetan di jalur pantura tampaknya bakal jadi cerita masa lalu saja. Comot yang pecinta jalur pantura, tahun ini memilih mudik lewat Tol Cipali. Tol yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo 3 Juni lalu itu menjadi tol terpanjang dengan 116,75 kilometer. “Iya, ini aku lewat Tol Cipali. Sudah masuk Tegal. Tol nya sip,” kata Comot melalui pesan pendek.
Comot mengaku penasaran untuk mudik lewat jalan tol ini. “Penasaran, pengen nyoba saja. Banyak kan cerita soal tol ini,” lanjutnya. Salah satu tujuan utama pembangunan Tol Cipali memang untuk memecah kemacetan di jalur pantura. Tujuan itu tampaknya berhasil. (Baca juga:
Keramaian Jakarta Tak Mampu Ganti Kebahagiaan Mudik)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan detik.com, hingga H-3 Lebaran yang biasanya menjadi arus puncak mudik, kemacetan tidak terjadi di jalur pantura, terutama di wilayah Subang-Indramayu-Cirebon yang selama ini menjadi jalur neraka macet pantura. Jangankan macet berjam-jam. Jalur ini lengang, hanya dilewati oleh sepeda motor. Para pemudik yang memakai sepeda motor memang masih melewati jalur pantura ini. Tentu saja, sepeda motor kan tidak boleh masuk tol.
Lengangnya jalur pantura bukan tanpa persoalan. Kondisi perekonomian di wilayah ini yang biasanya menggeliat karena mudik tak tampak lagi. Anggota Komisi V DPR Daniel Mutaqien Syafiuddin mengatakan sisi ekonomi masyarakat di beberapa daerah Pantura seperti Indramayu dan Subang lumayan terganggu imbas dari Tol Cipali.
Daniel memberikan contoh menurunnya omzet di SPBU di Pantura. Hal itu diketahuinya setelah diberitahukan oleh rekannya, si pemilik SPBU tersebut. "Omzetnya turun 50 persen lebih karena ada Cipali," ujar Daniel, Selasa (14/7). (Baca juga:
Cerita Mudik Nenek Iyem, Pulang untuk Ingat Masa Susah)
Selain itu, ia mengatakan hal serupa juga terjadi bagi pengusaha rumah makan di kawasan Pantura dan sekitarnya. Politikus Golkar ini mengatakan yang sebelumnya rumah makan selalu ramai saat mudik, kini tak tampak lagi. Ini belum lagi para pedagang yang biasanya berjualan saat macet atau para angkutan umum.
Belum ada perhitungan berapa besar dampak ekonomi bagi jalur panturan akibat Tol Cipali selama mudik Lebaran. Tetapi berdasarkan laporan sementara, denyut perekonian memang jauh berkurang di sana selama mudik ini.