Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Penjaringan Pilkada Partai Golkar hasil Munas Jakarta Yorrys Raweyai mengakui awalnya sulit menyatukan pasangan-pasangan calon yang ada dari kedua belah kubu Golkar.
Kendati demikian, ia mengatakan kesulitan itu telah berakhir kemarin malam. Saat itu kesepuluh anggota tim penjaringan Golkar bertemu dan "menyisir" pasangan-pasangan calon kepala daerah untuk 269 daerah.
"Bulan puasa biasanya siang jam 12.00, kemudian buka puasa dan balik lagi bisa sampai jam 02.00. Akhirnya tadi malam selesai," ujar Yorrys di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Jumat (17/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono ini mengatakan malam ini kesepuluh anggota Tim Penjaringan akan bertemu untuk finalisasi nama-nama pasangan calon kepala daerah. Nama-nama itu akan dikirimkan dan disosialisasikan ke daerah pada 24 Juli.
Yorrys mengatakan masalah perbedaan pasangan calon tak ada lagi karena akan diselesikan melalui lembaga survei. Awalnya, lanjut Yorrys, Golkar akan menggunakan 17 lembaga survei.
Hingga akhirnya, hanya menggunakan delapan lembaga survei yang terakreditasi Komisi Pemilihaan Umum (KPU). Tiga di antaranya adalah Lembaga Survei Nasional, Polltracking, Saiful Mujani Research Center (SMRC).
"Mereka hanya survei elektabilitas dan popularitas. Enggak bisa (survei) kewenangan, sudah tidak ada waktu lagi," tuturnya.
Diketahui, KPU dapat menerima pengusungan pasangan calon dari partai bersengketa seperti Golkar dan PPP, asalkan nama pasangan calon yang sama diajukan di dua berkas yang berbeda.
Ketua KPU Husni Kamil Manik sebelumnya mengatakan KPU tidak akan menerima pencalonan dari partai bersengketa apabila yang diusung adalah pasangan calon yang berbeda.
(ded/ded)