Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberi arahan kepada Kapolda Papua untuk menuntaskan insiden yang terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat lalu (17/7). Di hadapan keluarga korban penembakan maupun korban pembakaran kios dan musala, Badrodin mengatakan bahwa aksi pembakaran dan penembakan yang terjadi saat Hari Raya Idul Fitri itu merupakan bentuk pelanggaran hukum.
“Kapolri memberikan pemahaman secara umum kepada semua pihak bahwa kasus yang terjadi ini adalah kasus pelanggaran hukum. Karena negara kita adalah negara hukum, maka pelaku pembakaran dan penembakan akan diusut sampai tuntas sesuai peraturan yang berlaku,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Patrige Renwarin kepada CNN Indonesia, Ahad (19/7).
Patrige menjelaskan, hingga hari ini tim penyelidik dan tim penyidik Polda Papua telah memeriksa 15 orang saksi insiden kebakaran yang terdiri dari sembilan jemaah salat Ied dan enam anggota polisi yang tengah bertugas saat kejadian. Sedangkan untuk kasus penembakan, telah diperiksa lima orang saksi yang mendengar suara tembakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tim penyelidik, tim penyidik, dan Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Papua telah ada di Tolikara untuk menindaklanjuti insiden ini. Kami pastikan menjalankan perintah Kapolri untuk mengusut tuntas,” ujar Patrige.
Akibat insiden ini, lanjut Patrige, satu orang meninggal dunia karena luka tembak dan 10 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit. Empat korban dirawat intensif di Rumah Sakit Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sementara enam korban lainnya di RSUD Dok 2, Jayapura. “Peluru dan asal suara tembakan belum bisa diketahui. Tim baru bekerja kemarin sehingga masih butuh waktu untuk identifikasi,” tutur Patrige.
Diberitakan sebelumnya, terjadi serangan terhadap jemaah yang hendak melaksakan salat Idul Fitri, Jumat (17/7). Penyerangan membuat jemaah Salat Id bubar. Penyerang lantas membakar beberapa bangunan rumah dan kios yang lokasinya sangat dekat dengan musala.
Musala yang dibangun Pemerintah Kabupaten Tolikara itu pun ikut terbakar. Dalam upaya pengamanan, petugas menembak tiga orang pelaku penyerangan yang tidak mengindahkan peringatan petugas.
(rdk)