Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Papua menyatakan sekitar 50 orang warga di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, hingga kini masih mengungsi di halaman Markas Komando Rayon Militer (Makoramil) Karubaga. Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Patrige Renwarin kepada CNN Indonesia mengatakan, pengungsian warga akan dilakukan hingga ada solusi untuk tempat tinggal warga yang rumah dan kiosnya hangus dilalap api dalam insiden di Hari Raya Idul Fitir dua hari yang lalu.
“Kios yang dibakar itu kebetulan jadi satu dengan rumah. Jadi mereka tidak punya tempat tinggal. Ada sekitar 50 orang yang masih di pengungsian dan belum bisa diputuskan sampai kapan,” kata Patrige, Ahad (19/7).
Patrige menjelaskan, insiden di Tolikara itu juga membuat satu buah musala yang dibangun Pemerintah Kabupaten Tolikara ikut terbakar lantaran posisinya yang dekat dengan rumah sekaligus kios. Ditambah lagi, material bangunan musola itu seluruhnya menggunakan kayu sehingga mudah tersulut api.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Patrige, Bupati Tolikara Usman Wanimbo telah berjanji untuk membangun kembali kios-kios, rumah, dan musala yang hangus terbakar. “Kapolri juga akan memberikan masukan kepada kementerian terkait agar jika memang bisa untuk turut serta membantu dalam pembangunan kios, dengan menggunakan material beton, tidak lagi kayu,” tutur Patrige.
Berdasarkan penjelasan Patrige, sebanyak 68 kios dan rumah hangus dilalap si jago merah saat insiden pembakaran di Tolikara, Jumat lalu (17/7). Inisiden itu diikuti dengan aksi penembakan yang menyebabkan satu orang tewas dan 10 lainnya masih dirawat secara intensif di rumah sakit.
Empat korban dirawat intensif di Rumah Sakit Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sementara enam korban lainnya di RSUD Dok 2, Jayapura. Kepolisian hingga kini belum bisa mengidentifikasi asal tembakan dan jenis peluru yang mengenai korban tewas. Proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan tim gabungan dari Polda Papua masih terus berlanjut.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti hari ini melakukan kunjungan ke tempat kejadian perkara (TKP) penembakan dan pembakaran di Distrik Karubaga, Tolikara. Kunjungan yang berlangsung hanya dua jam tersebut dimanfaatkan Badrodin untuk menemui tokoh agama, musyawarah pimpinan daerah, Wakil Presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI), Badan Pengurus GIDI di Tolikara, korban kebakaran, keluarga korban penembakan, memberikan bantuan kepada korban kebakaran, mendatangi kediaman Bupati Tolikara, dan memberi bantuan kepada keluarga korban yang tertembak saat pembubaran paksa.
Diberitakan sebelumnya, terjadi serangan terhadap jemaah yang hendak melaksakan salat Idul Fitri, Jumat (17/7). Penyerangan membuat jemaah Salat Id menyelamatkan diri. Dalam upaya pengamanan, petugas menembak tiga orang pelaku penyerangan yang tidak mengindahkan peringatan petugas.
(rdk)