Gali Motif, Polisi Buru Otak Perampokan & Pembunuh Wartawati

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2015 09:32 WIB
Sejumlah barang milik Baety yang dirampok sedang dicari keberadaannya. Polisi akan mengecek apakah barang itu terkait pekerjaan Baety sebagai wartawan.
Polisi menangkap para tersangka dan menyita barang bukti hasil perampokan terhadap wartawati Noer Baety Rofiq, Senin (20/7). (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Resor Kota Depok masih mengejar D (25), orang yang diduga menjadi otak komplotan perampokan dan pembunuhan terhadap wartawati Noer Baety Rofiq (44). Keterangan D diyakini polisi dapat menjadi titik terang untuk memastikan motif tindakan sadis tersebut.

Dalang dari perampokan yang sedang diburu itu, menurut Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Dwiyono, berprofesi sebagai kuli bangunan di sekitar rumah Noer Baety.

"Dari keterangan para tersangka yang tertangkap, D merupakan orang yang berperan mengajak merampok. Dia juga mengetahui kondisi rumah korban. Sehingga dari D itu kita bisa ketahui motif pastinya. Untuk sementara ini pengakuan para tersangka lain ialah merampok hanya untuk mendapat uang lebaran," ujar Dwiyono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah barang milik Baety yang dirampok pun sedang dicari keberadaanya. Barang-barang itu langsung dijual oleh para perampok usai mereka menyantroni rumah Baety dan membunuh korban. Uang hasil penjualan barang rampokan kemudian dibagi-bagikan ke masing-masing pelaku.

"Saat ini kami masih cari keberadaan laptop dan kamera yang telah dijual para tersangka. Kami akan melihat apakah barang tersebut ada kaitannya dengan pekerjaan korban sebagai seorang wartawan," ujar Dwiyono.

Sebelumnya, Lisa, teman almarhum Baety semasa kuliah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Jakarta, sempat meyakini kawannya itu tak menjadi korban perampokan, sebab perhiasan Baety tak ikut hilang. (Baca juga: Polisi Akui Ada Kejanggalan pada Perampokan Wartawati Terbunuh)

Barang-barang Baety yang dirampok diyakini Lisa berisi data investigasi berita yang sedang digarap almarhum. Menurut Lisa, Baety sedang intens menginvestigasi kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori (18). Hal itu diketahui Lisa dari perbincangannya dengan Baety melalui pesan singkat sebelum Baety tewas.

Sementara polisi akan melakukan penyidikan lanjutan untuk mendalami peran masing-masing pelaku yang telah tertangkap. Hal ini untuk menyelaraskan keterangan para pelaku guna menyimpulkan motif perampokan dan pembunuhan yang sesungguhnya.

Senin dini hari (20/7), tim gabungan Polresta Depok dan Polda Metro Jaya menangkap dua pelaku perampokan dengan pembunuhan berinisial S (20) dan H (22), serta satu pelaku yang diduga terlibat dalam perencanaan perampokan berinisal P (20).

Ketiganya berhasil dibekuk polisi di tiga lokasi berbeda di kawasan Bojonggede dan sekitar Depok. Dari mereka, polisi juga menyita sejumlah barang milik Baety yang belum sempat dijual.

Baety ditemukan tewas oleh anggota keluarga yang berkunjung ke rumahnya pada Sabtu (18/7). Dari hasil visum et repertum yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati, tim dokter menduga Baety tewas akibat sayatan di bagian leher dan sembilan tusukan di sekitar bagian perutnya. (Baca Polisi: Wartawati Noer Baety Ditikam karena Memergoki Perampok)

Baety dirampok dan dibunuh pada Sabtu (4/7), sesaat setelah sahur. Baety yang memergoki aksi perampokan di rumahnya diduga memberi perlawanan dan berusaha memberontak saat para pelaku berusaha membekapnya. Pelaku yang panik akhirnya membunuh Baety dan mengambil sejumlah barang untuk dijual sebagai uang lebaran. (Baca: Uang Rampokan Juga Digunakan Pembunuh Wartawati untuk Mabuk)

Atas tindakan kriminal tersebut, para tersangka dijerat Pasal 365 Jo 338 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan dan atau Kejahatan terhadap Nyawa dan atau Pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara lebih dari 15 tahun. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER